Meski sempat sedikit keras kepala di sekolah, namun Prabowo mengaku bisa menjadi presiden karena ia seorang guru

Jumat, 29 November 2024 – 03:10 WIB

Jakarta, VIVA- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengaku termasuk salah satu siswa yang agak keras kepala saat bersekolah. Namun, Prabowo sangat menghormati guru-gurunya yang pantang menyerah dalam membimbingnya hingga menjadi Presiden Republik Indonesia saat ini.

Baca juga:

Prabowo menyebut anggaran pendidikan tahun 2025 merupakan anggaran tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia

Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Guru Nasional di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur pada Kamis, 28 November 2024.

“Saya berdiri di hadapan Bapak sebagai Presiden Republik Indonesia karena guru-guru saya baik. Meskipun saya termasuk siswa yang agak keras kepala, guru saya tidak mau menyerah dalam membimbing saya. Akhirnya pada hari ini saya berdiri di hadapan rakyat Indonesia sebagai Presiden Republik Indonesia, kata Prabowo.

Baca juga:

Prabowo Cetak Sejarah: Prioritaskan Pendidikan dalam APBN

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto

Menurutnya, guru merupakan landasan pembangunan bangsa. Dikatakannya, negara yang sukses adalah negara dengan pendidikan yang sukses dan negara hanya bisa sejahtera jika pendidikannya berhasil.

Baca juga:

Prabu; Semua gedung sekolah di Indonesia harusnya bagus

“Guru adalah kunci keberhasilan pendidikan. Itu sebabnya saya memilih berada di sini di antara para guru. Bahkan saya mengucapkan terima kasih kepada guru atas nama seluruh bangsa Indonesia. “Tidak ada negara yang bisa sukses tanpa guru.

Bagi Prabowo, salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah melalui pendidikan. Oleh karena itu, Prabowo akan memfokuskan pemerintahannya pada pendidikan, seperti halnya negara-negara di dunia yang pemerintahannya fokus pada pendidikan dengan mengalokasikan APBN.

“Karena saya memahami bahwa pendidikan adalah kunci pemulihan nasional dan Indonesia tidak punya pilihan lain, kita harus bangkit atau kita akan menjadi negara yang masyarakatnya miskin. Kita akan mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan.”

Dia mengatakan bahwa banyak negara besar yang memiliki hingga 60% PDB mereka untuk pertahanan, seperti Amerika. Selain Amerika, India juga memfokuskan anggarannya pada pertahanan, lanjutnya. Prabowo antara lain mengatakan Indonesia juga menekankan perlindungan unsur pertahanan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

“Namun, dengan menerima amanah masyarakat yang kini bersama saya di koalisi Merah Putih, kami menempatkan pendidikan sebagai prioritas nomor satu dalam APBN. Tidak, ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia. alokasi pendidikan dalam APBN 2025 NKRI paling tinggi yang ada,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

“Karena saya memahami bahwa pendidikan adalah kunci pemulihan nasional dan Indonesia tidak punya pilihan lain, kita harus bangkit atau kita akan menjadi negara yang masyarakatnya miskin. Kita akan mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan.”

Halaman selanjutnya



Sumber