Kamis, 28 November 2024 – 09:30 WIB
VIVA – Pemilihan pimpinan daerah (Pilkada) tahun 2024 telah selesai dan dilaksanakan serentak di 38 provinsi dan 508 kabupaten/kota se-Indonesia.
Baca juga:
Aksi Luar Biasa Pilot Hercules C-130 TNI AU dengan Jet Tempur Hawk 200 di Seluruh Nusantara
Nah, hal mengejutkan terjadi setelah quick score alias skor cepat dilakukan sejumlah lembaga survei.
Sebelum ke pertanyaan singkat yang mengejutkan, kami akan membahas sedikit tentang peserta Pilkada 2024, namun tidak semua peserta, VIVA Militer fokus pada purnawirawan TNI yang bekerja di pesta demokrasi daerah.
Baca juga:
Komandan Yonmarhanlan I memimpin marinir memberikan bantuan kepada korban banjir pada pemungutan suara pilkada di Medan.
Sejumlah purnawirawan TNI bakal tampil di Pilkada 2024. Hanya saja yang menjadi pusat perhatian yakni yang tengah ramai diperbincangkan publik adalah Jenderal TNI Andika Perkasa dan Letjen TNI Edi Rahmayadi.
Baca juga:
TNI AU dan TNI AU Brunei Darussalam latihan Elang Brunei di Kalimantan.
Sebab, menjelang hari pemungutan suara, dua mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) disebut-sebut ingin meraih hasil baik di Pilka.
Misalnya, ada banyak alasan mengapa dua jenderal TNI Angkatan Darat bisa memenangkan Pilkada 2024.
Ia mengikuti Pilkada di Jawa Tengah. Dan pendukung PDI Perjuangan. Faktor yang membuat banyak pihak memperkirakan Jenderal TNI Andika Perkasa akan keluar sebagai pemenang.
Mengingat pada pemilu 2024, PDI Perjuangan menjadi juara di Jawa Tengah dengan perolehan 5.191.487 suara. Serta menguasai daerah pemilihan (dapil) 8 dan 10.
Bahkan bukan soal selebritis yang tidak diketahui Pak Andika Perkasa. Latar belakangnya sebagai mantan Panglima TNI akan semakin memperkuat peluangnya di Pilkada Jawa Tengah.
Kami berpapasan dengan Letjen TNI Edy Rahmayadi. Sama seperti Pak Andika, Pak Edi akan maju pada Pilkada 2024 dengan menggunakan kendaraan PDI Perjuangan.
Panglima Kostrad ke-37 ini juga berpeluang besar menduduki jabatan Gubernur Sumut. Sebab, dia merupakan calon gubernur petahana. Apalagi PDIP sangat kuat karena berhasil meraih 1.351.012 suara pada pemilu 2024.
Namun, seluruh prediksi mengenai nasib kedua mantan Pangkostrad itu tiba-tiba berubah drastis ketika seruan mendesak muncul di media.
Berdasarkan pantauan VIVA Militer, pada Kamis 28 November 2024, Jenderal TNI Andika yang berpasangan dengan Hendrar Prihadi harus menelan pil pahit. Sebab, berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan lembaga riset independen, pasangan berjuluk Rambo itu kalah dari rivalnya Ahmed Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil quick count, pasangan Ahmad Luthfi-Tah Yasin unggul 59,38 persen dan Rambo hanya 40,62 persen.
LSI mengklaim hasilnya mewakili 100% dari total 400 sampel TPS yang mereka gunakan.
Charta Politika juga mempublikasikan hasil perhitungan cepat yang sama. Rambo kalah, Ahmed Lutfi-Tah mendapat 58,44 suara untuk Yasin dan 41,56 suara untuk Rambo. Pihaknya juga mengklaim data yang dimasukkan 100 persen.
Sementara itu, nasib serupa juga dialami oleh Pak Edi dan rekannya Hasan Basri Sagala. Penghitungan cepat dari Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan petahana kalah telak dari penantangnya Bobby Nasution-Surya.
Bobby-Surya yang diusung Gerindra dan KIM Plus disebut-sebut memimpin dengan 62,72 persen. Sedangkan Edy-Hasan meraih 37,28 persen. Dan total data fast count yang masuk sebanyak 85,67% dari total 250 sampel TPS.
Perlu diketahui, meski perhitungan cepat menunjukkan Rambo kalah di Jawa Tengah dan Pak Edy di Sumatera Utara. Namun hasil short count tersebut bukanlah hasil resmi pemungutan suara. Sebab, hasil pasti Pilkada masih menunggu penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca: Kisah TNI Kostrad Tergeletak di Tengah Jalan Berjam-jam Membawa 2 Jenazah Ksatria Buaya Putih
Halaman selanjutnya
Sumber: