Tim Tricolor menghadapi Atletico, Cuyaba dan Palmeiras di babak final dan membutuhkan hasil untuk bertahan di Serie A.
28 November
tahun 2024
– 10:28
(diperbarui pada 10:28)
Ancaman degradasi Fluminense meningkat signifikan setelah Selasa lalu bermain imbang 0-0 dengan Crisuma. Kini “Tricolor” harus berusaha maksimal agar tidak terjatuh di tiga putaran terakhir Kejuaraan Brasil. Dengan pertandingan melawan Atlético (tandang), Cuyaba (Maracana) dan Palmeiras (tandang), peluang untuk bertahan jelas namun sulit.
Menurut perhitungan departemen matematika UFMG, risiko tersingkir dari grup bervariasi tergantung skor akhir tim. Dengan 39 poin, Fluminense berpeluang 100% turun. Mulai dari 40 poin, peluangnya berkurang secara bertahap, tetapi hanya dengan 44 poin atau lebih, Tricolor memiliki margin yang hampir aman.
Untuk mencapai 44 poin yang diinginkan, sebuah tim harus mengumpulkan setidaknya lima poin, yaitu memenangkan satu pertandingan dan seri di dua pertandingan lainnya. Skenario yang ideal, tentu saja, adalah mengamankan sembilan poin yang menjamin kesinambungan, apa pun hasil lainnya.
Skenario Fluminense
- Tambahkan 9 poin (48 poin)
Fluminense perlu mengalahkan Atletico, Cuyaba dan Palmeiras. Dalam skenario ini, tim secara matematis terbebas dari degradasi.
- Tambahkan 7 poin (46 poin)
Dua kemenangan dan sekali imbang sudah cukup. Namun, Crisiuma tidak pernah menang dalam tiga pertandingan melawan Corinthians, Flamengo dan Bragantino.
- Tambahkan 6 poin (45 poin)
Dengan dua kemenangan, Tricolor membutuhkan Crisiuma dan Bragantino untuk tidak memenangkan semua pertandingan mereka.
- Tambahkan 5 poin (44 poin)
Kemenangan dan dua kali seri akan membuat Fluminense semakin dekat dengan tim reguler, namun Crisiuma dan Bragantino akan menegaskan bahwa mereka dibatasi pada enam poin atau kurang.
- Tambahkan 4 poin (43 poin)
Kemenangan dan sekali imbang mengingatkan Tricolore akan Crisiuma (maksimum satu kemenangan) dan Bragantino (maksimum enam poin) tersandung.
Ketergantungan pada pesaing langsung
Saingan langsung Crisuma dan Bragantino memiliki jadwal yang rumit, yang bisa menguntungkan Fluminense. Crisiuma menghadapi Corinthians, Flamengo dan Bragantino, sedangkan Bragança Paulista menghadapi Cruzeiro, Atletico dan Crisiuma.
Skenario terburuk bagi Fluminense adalah kedua rivalnya memenangkan pertandingan mereka dan mengumpulkan cukup poin untuk menyalip mereka. Hal ini meningkatkan pentingnya setiap babak, terutama pertandingan melawan Cuiaba di Maracana, di mana dukungan dari para penggemar akan menjadi hal yang penting.
Apa yang diharapkan dari Tricolor?
Dengan tim di bawah tekanan dan menghadapi lawan tangguh, Fluminense perlu menunjukkan kekuatan emosional dan teknis untuk menghindari degradasi. Laga tandang melawan Atletico dan Palmeiras membutuhkan performa yang konsisten, sedangkan laga melawan Cuiaba bisa menjadi penentu nasib tim.
Perjuangan untuk mencapai kelanggengan bergantung pada kemenangan, serta tersandungnya lawan langsung. Misi Fluminense memang tidak mudah, namun Tricolor telah menunjukkan mampu mengatasi kesulitan di momen lain juga. Perhitungan mungkin menentangnya, namun keyakinan para penggemar dan doa João de Deus mungkin menjadi pembeda.