Pria Rusia yang membakar Alquran dijatuhi hukuman 14 tahun penjara lagi karena makar

Jumat, 29 November 2024 – 04:08 WIB

Rusia, LANGSUNG – Nikita Juravel dari Rusia, yang sebelumnya dituduh membakar salinan Alquran, dijatuhi hukuman tambahan 14 tahun penjara.

Baca juga:

Intelijen Jerman: Rusia sedang mempersiapkan perang dengan NATO

Pengadilan regional Volgograd menuduh hukuman ini sebagai pengkhianatan tingkat tinggi.

Pengadilan memutuskan Juravel bersalah karena memberikan informasi rahasia kepada militer Ukraina.

Baca juga:

AS ingin mengirim senjata nuklir ke Ukraina dan Rusia: sebuah langkah gila

VIVA Militer: Nikita Juravel, Tersangka Pembakaran Alquran di Rusia

laporan dari Agensi Anadolu Berdasarkan dokumen pengadilan yang dikutip kantor berita Rusia, pada Jumat, 29 November 2024, tas, Juravel dilaporkan menawarkan jasanya kepada perwakilan militer Ukraina.

Baca juga:

Rahasia senjata super Rusia yang mengancam Amerika dan tetangganya akhirnya terkuak.

Pada Maret 2023, ia mengirimkan video kereta yang membawa informasi pergerakan peralatan militer Rusia, pesawat tempur, serta kendaraan dinas salah satu unit militer Rusia. Tindakan ini dianggap makar karena mengancam keamanan nasional Rusia.

Menurut keputusan pengadilan, Juravel akan menjalani hukumannya di koloni yang ketat.

Namun, ia masih diberi hak untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut dan pengacaranya telah mengindikasikan niatnya untuk mengajukan banding.

Kalimat sebelumnya terkait pembakaran Al-Qur’an

Sebelum kasus makar ini, Juravel divonis tiga setengah tahun penjara pada Februari 2023. Dia dituduh membakar salinan Alquran di depan sebuah masjid di Volgograd pada Mei 2023. Kemarahan komunitas Muslim di Rusia dan internasional.

Soal pembakaran Alquran sangat sensitif, karena umat Islam di Rusia banyak. Pemerintah Rusia melarang keras tindakan yang merusak toleransi dan kerukunan antaragama. Tindakan Juravel dinilai merupakan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai tersebut.

Pemerintah Rusia telah menunjukkan sikap tegas dalam mempertimbangkan kasus ini. Jaksa Agung Rusia sebelumnya mengatakan tindakan Juravel tidak hanya dapat merugikan keamanan negara, tetapi juga memecah belah masyarakat.

Halaman selanjutnya

Namun, ia masih diberi hak untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut dan pengacaranya telah mengindikasikan niatnya untuk mengajukan banding.

Halaman selanjutnya



Sumber