Menanggapi PDIP, Haidar Alvi meminta partai yang kalah Pilkada karena Legovo

Jumat, 29 November 2024 – 21:36 WIB

Jakarta – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi meminta pihak yang kalah dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 bisa menerima hasil tersebut dengan lapang dada dan tidak menyalahkan presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi). .

Baca juga:

PDIP Sebut Menangkan 21 Pilkada di Jatim: 16 Calon Divisi Personalia

“Kamu kalah, kamu baru saja kalah. Ambillah dengan tenang. Itu hanya kesatriaan. Jika ada dugaan pelanggaran, laporkan ke Bawaslu. “Ini bukan untuk menebar balas dendam, kebencian, dan provokasi,” kata Haider Alvi di Jakarta, Jumat.

Logo partai politik peserta pemilu 2024 (foto).

Baca juga:

Munas Kadin akan menindaklanjuti hasil kunjungan Rapimnas Prabowo ke luar negeri dan membahas upaya peningkatan perekonomian Indonesia sebesar 8 persen.

Menurut R Haidar Alwi, sikap PDI Perjuangan sangat membingungkan. Pasalnya, di daerah pemenang, PDI Perjuangan sangat berterima kasih dan berterima kasih kepada Polri. Namun PDI menyalahkan Perjuangan Jokowi dan Kapolri atas hilangnya wilayah tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, usulan PDI Perjuangan kepada Presiden Prabowo untuk mencopot Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo dan menempatkan Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri atau TNI tidak memiliki dasar yang kuat.

Baca juga:

Prabowo tetapkan kenaikan UMP 2025 menjadi 6,5%, Kadin menilai dampaknya terhadap dunia usaha

Padahal, di bawah Presiden Prabowo, posisi Polri kini dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, tidak lagi langsung di bawah Presiden.

Perbaikan undang-undang menjadi alasan dukungan rakyat dan DPRK, kata Haidar Alvi.

Ia mengatakan, tak heran jika PDI Perjuangan kalah pada Pilkada 2024 di sejumlah daerah strategis, termasuk dugaan bullpen, Jawa Tengah.

Sebab, lanjutnya, masyarakat sudah bosan menyaksikan drama politik yang dipentaskan PDI Perjuangan.

“Saya tak berani menyalahkan Prabowo. Jokowi yang purnawirawan dan Kapolri malah jadi sasaran tembak. Bukannya simpati, justru antipati masyarakat terhadap PDIP semakin bertambah. Karena masyarakat kita sekarang sudah pintar, kata Haidar Alvi. (ANT)

Halaman berikutnya

Ia mengatakan, tak heran jika PDI Perjuangan kalah pada Pilkada 2024 di sejumlah daerah strategis, termasuk dugaan bullpen, Jawa Tengah.

Halaman berikutnya



Sumber