Jumat, 29 November 2024 – 20.49 WIB
Jakarta – Direktorat Jenderal Pembangunan Pemerintahan Desa, Direktorat Jenderal Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri melatih 80.000 perangkat desa. Pelatihan dilakukan serentak secara online di seluruh Indonesia.
Baca juga:
Pasca gencatan senjata, tentara Israel bahkan melarang warga sipil memasuki desa-desa di Lebanon.
Pelatihan dilakukan secara bersamaan melalui aplikasi Learning Management System (LMS) Pegawai Negeri Sipil Perdesaan khusus.
Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Data dan Kajian Pembangunan Desa, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, Muhammad Noval menjelaskan, para peserta akan mendapat dua materi tematik. Meliputi perencanaan pembangunan pedesaan dan pengelolaan keuangan pedesaan.
Baca juga:
Soal makanan bergizi gratis, Wakil Menteri Desa Reza ingin warga tak melakukan hal tersebut
Dijelaskannya, ketika materi perencanaan pembangunan pedesaan sudah keluar, maka ditindaklanjuti oleh Pengawas Perencanaan (KAUR) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Namun nanti materinya adalah bagian keuangan pedesaan dan KAUR adalah bagian keuangan dan perencanaan. Setiap desa mengirimkan dua orang wakilnya.
Bahan-bahan ini penting bagi pemerintahan desa. Ini juga merupakan bahan yang diperlukan untuk pembangunan desa. Materi keuangan berguna untuk menyelesaikan permasalahan dana desa, APBD dan mengurangi potensi penyalahgunaan anggaran.
Baca juga:
Literasi masih sulit dilakukan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah
Sekaligus, materi perencanaan ini akan berguna untuk menjaring usulan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat pedesaan.
“Pembelajaran dilakukan pada pagi, siang atau sore hari. “Hal ini dilakukan agar kuota tetap terjaga dan server juga tetap terjaga,” kata Noval dalam siaran pers Direktorat Jenderal Pemerintahan Desa pada Jumat, 29 November 2024.
Tentu saja perangkat desa sangat ingin mendapatkan materi edukasi ini. Karena Anda bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Ini juga menunjukkan total 164.790 peserta. Padahal, kuota pelatihannya hanya 80.000 orang.
“Mengingat tingginya animo perangkat desa, maka mereka yang bukan sasaran pelatihan ini bisa mengikuti pelatihan asynchronous,” ujarnya.
Peningkatan kapasitas perangkat desa merupakan bagian dari Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan (P3PD).
Lima komponen yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan Bappenas terlibat. Tujuan program ini adalah mewujudkan belanja pedesaan yang berkualitas berdasarkan kebutuhan dan kemampuan masyarakat pedesaan.
Halaman berikutnya
Tentu saja perangkat desa sangat ingin mendapatkan materi edukasi ini. Karena Anda bisa belajar dimana saja dan kapan saja. Ini juga menunjukkan total 164.790 peserta. Padahal, kuota pelatihannya hanya 80.000 orang.