Jumat, 29 November 2024 – 08:17 WIB
Jakarta, VIVA – Gembong narkoba internasional Freddy Pratama meski buron, namun aktif mengirimkan narkoba ke Malaysia dan Indonesia.
Baca juga:
Langkah Brigjen Mukti Juharsa Mengejar Buronan Narkoba di Malaysia
Hal itu tak dibantah Brigjen Mukti Juharsa, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
Soal Freddie Pratama masih bekerja sama ya masih aktif pengiriman barang ke Malaysia dan Indonesia, ujarnya, Jumat, 29 November 2024.
Baca juga:
UI membawa semangat untuk menduduki peringkat teratas dunia
Polda tak merinci upaya Metro Jaya memburu mantan Direktur Reserse Narkoba Freddy Pratama. Namun, hingga kini berbagai penggerebekan narkoba terus dilakukan untuk menangkap kaki tangan Freddie Pratama.
Baca juga:
Detik-detik usai putusan di PN Banda Aceh, tersangka kasus narkoba kabur
“Kemarin Freddy Pratama ambil selendang itu bagian ke-3 ya, ada 25 kilogram, itu sudah.memperbarui“Kami akan terus memantaunya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Koprs Bhayangkara mengaku mendapat jaminan pemerintah Thailand dalam proses penangkapan buronan Freddy Pratama. Hal itu diungkapkan Irjen Polisi Krishna Murthy, Kepala Departemen Hubungan Internasional Polri.
“Untuk kasus ini 100 persen mereka (pihak berwenang Thailand) serius ingin menangkap (Freddy), membantu kami. Mereka hanya meminta waktu karena sudah mendapat jaminan dari Perdana Menteri Thailand,” ujarnya, Kamis, 10 Oktober. tahun 2024.
Sebagai informasi, Bareskrim Polri terus melakukan pencarian terhadap Freddy Pratama, seorang pengedar narkoba internasional. Polri kini bekerja sama dengan kepolisian Thailand untuk menangkap Freddy.
“Kami terus menjalin hubungan dengan kepolisian Thailand untuk melaksanakan kesepakatan yang dicapai pada pertemuan di Langkawi, Malaysia,” kata Direktur Tindak Pidana Narkotika Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen Polisi Mukti Juharsa kepada wartawan, Kamis. 23 Mei 2024.
Halaman berikutnya
“Untuk kasus ini 100 persen mereka (pihak berwenang Thailand) serius ingin menangkap (Freddy), membantu kami. Mereka hanya meminta waktu karena sudah mendapat jaminan dari Perdana Menteri Thailand,” ujarnya, Kamis, 10 Oktober. tahun 2024.