Sabtu, 30 November 2024 – 18:54 WIB
Jakarta – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie membeberkan hasil pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke luar negeri. Ia mengatakan, dalam kunjungan tersebut, sejumlah negara menyatakan ketertarikannya terhadap proyek 3 juta rumah yang diusung Prabovo.
Baca juga:
Forum ALB, Kadin Anindya Bakrie, Ketua Umum, menjelaskan potensi bisnis program MBG bagi pengusaha hingga 3 juta rumah
Anindya mengatakan, beberapa negara berminat mengikuti program ini, misalnya Abu Dhabi atau Uni Emirat Arab (UEA) berminat membangun 1 juta rumah, dan Arab Saudi juga berminat membangun 1 juta rumah.
“Dari kunjungan kita ke Abu Dhabi, mereka bilang kita siap bergabung dengan sejuta. Arab Saudi juga punya sejuta. Jadi lucunya yang 2 juta itu semua ngomong mau deal dengan China, tapi nggak ada masalah, ba “Mereka punya uang, ada yang mau, kalau kita ke China, China tidak akan pernah 2 juta, 4 juta,” kata Anindya pada Sabtu, 30 November. pada Forum Anggota Luar Biasa (ALB) Pra-Rapimnas Kadin Indonesia yang digelar di hotel. tahun 2024.
Baca juga:
Pertimbangkan kemitraan antara pemerintah, otoritas keuangan dan bank untuk mempercepat program 3 juta rumah.
Anindya menjelaskan, ketertarikan Tiongkok terhadap proyek perumahan 3 juta ini terkait dengan potensi industrialisasi perumahan yang serupa dengan era pemimpin revolusi Tiongkok Deng Xiaoping.
Baca juga:
Anindya Bakrie, Rapimna Kadin Nasional, mengatakan Asta Cita akan mengarah pada rekomendasi Prabowo.
“Mereka melihat potensi industrialisasi perumahan, mirip dengan era Deng Xiaoping, dimana perumahan sangat pesat dan menciptakan kesejahteraan, tidak hanya atapnya, tapi industrinya besar,” ujarnya.
Namun, Anindya kembali mengatakan pengusaha besar tidak boleh terlibat dalam program 3 juta rumah berdasarkan arahan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Hashim Djojohadikusumo.
“Dewan penasihat kami bilang pemilik A, B, C tidak bisa ikut. Saya tidak, mereka semua besar, termasuk kami. Kenapa? Karena ya, saya yakin begitu,” jelasnya.
Namun Anindya berseloroh, jika konglomerat di Kadin mau menyumbangkan tanahnya untuk mendukung program Prabovo, bisa saja.
“Contohnya kalau pengusaha konglomerat besar mau berbagi tempat, ya bagus. Tapi yang berbisnis memang sahabat Kadin Daerah,” imbuhnya.
Halaman berikutnya
Sumber: VIVA.co.id/Anisa Aulia