Pengembangan bisnis UMKM, PNM bermitra dengan Philippine Women’s Association

Sabtu, 30 November 2024 – 22:51 WIB

Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menegaskan bahwa peningkatan kapasitas yang dilakukan PNM untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya sekedar bantuan permodalan. Pada saat yang sama, melalui berbagai program pelatihan, pembinaan, serta membuka akses jaringan atau koneksi jaringan luas bagi para pebisnis.

Baca juga:

Budget makan enak gratis jadi Rp 10k, PKB: caranya kenyang serahkan pada ibu-ibu

Hal itu diungkapkan Direktur Operasional PNM Sunar Basuki dalam acara yang diselenggarakan Asosiasi Perempuan Filipina (PWA). Produk “KEPO-in Filipina” Paling Dicari, Potensi Ekspor UMKM‘ di Jakarta.

Acara ini akan menghadirkan para pakar dan praktisi berpengalaman yang siap berbagi ilmu dan inspirasi untuk membantu UKM di Indonesia naik kelas. Selain webinar, acara juga akan dimeriahkan dengan Bazaar UMKM yang menampilkan 30 tenant khusus yang akan diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Filipina, Menteng Jakarta.

Baca juga:

Menghasilkan ekspor produk Shell Craft asal Magelang yang berkelanjutan

Selain itu, Sunar menjelaskan PNM memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan lembaga keuangan tradisional. PNM tidak menyukai kondisi ketat yang diterapkan oleh bank.

Kerupuk Kencur, Pelanggan Bisnis PNM Mekaar

Baca juga:

Presiden Prabowo ada program makan bergizi gratis, Misbakhun mendorong UKM di Pasuruan untuk memanfaatkannya

“Pinjaman bank harus didasarkan pada agunan, keandalan bisnis, dan kemampuan nasabah. Sedangkan di PNM, kami justru fokus pada mereka yang kurang mampu. “Kami bahkan tidak memberikan kredit kepada masyarakat mampu,” jelas Sunar, Sabtu, 30 November 2024.

Ia mengatakan, PNM saat ini mencakup lebih dari 6.000 kabupaten di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, dan di 36 provinsi. PNM juga mengoperasikan sekitar 4.000 unit bisnis PNM Mekaar dan telah melayani lebih dari 21,2 juta nasabah di seluruh Indonesia.

Sunar juga menambahkan, PNM tidak wajib memberikan agunan yang biasanya menjadi kebutuhan pokok di lembaga perbankan. “Kami hadir untuk membantu ibu-ibu berpenghasilan rendah yang ingin memulai usaha namun memiliki modal terbatas. “PNM mendukung perempuan yang ingin mengembangkan usaha untuk menunjang perekonomian keluarga serta memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan,” kata Sunar.

Berdasarkan data PNM, sektor UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, menyerap 97 persen angkatan kerja, menciptakan 97 persen lapangan kerja, dan menyumbang 60,34 persen terhadap total PDB nasional. Selain itu, UKM juga berperan menyumbang 14,17 persen ekspor Indonesia.

“Dengan semangat pemberdayaan yang terus diajarkan, PNM berupaya untuk terus memberikan kesempatan kepada pengusaha mikro Indonesia untuk ‘naik kelas’ dan menjadi kekuatan utama perekonomian nasional,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Sunar juga menambahkan, PNM tidak wajib memberikan agunan yang biasanya menjadi kebutuhan pokok di lembaga perbankan. “Kami hadir untuk membantu ibu-ibu berpenghasilan rendah yang ingin memulai usaha namun memiliki modal terbatas. “PNM mendukung perempuan yang ingin mengembangkan usaha untuk menunjang perekonomian keluarga serta memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan,” kata Sunar.

Halaman berikutnya



Sumber