Anda perlu mengetahui cara menghemat biaya TI tanpa mengorbankan kualitas

Minggu, 1 Desember 2024 – 15:01 WIB

Jakarta – Membeli perusahaan komputasi awan (komputasi awan), VMware, dengan dana abadi sebesar USD 69 miliar (Rs 1,073 triliun) dalam bentuk tunai dan saham oleh perusahaan semikonduktor Amerika Serikat (AS) Broadcom pada akhir November 2023, telah menciptakan tantangan baru bagi banyak organisasi yang mengandalkan teknologi virtualisasi. operasi.

Baca juga:

Iklan YouTube semakin menguras pundi-pundi Google

Salah satu dampak paling signifikan dari perubahan ini adalah peningkatan biaya operasional, khususnya yang terkait dengan perizinan dan layanan pendukung.

Lisensi abadi (selamanya) telah digantikan oleh model berlangganan (berlangganan), menyebabkan kenaikan biaya sebesar 100-800 persen pada beberapa kontrak.

Baca juga:

Menjadi jembatan antara kebutuhan bisnis dan teknologi

Strategi ini memaksa pelanggan untuk memilih paket berlangganan yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perusahaan kecil dan menengah paling menderita karena biaya tambahan ini membebani anggaran.

Baca juga:

Inovasi tanpa mengorbankan kedaulatan data

Perubahan ini berdampak langsung pada institusi yang sebelumnya mengandalkan solusi VMware tertentu.

Mengakhiri dukungan untuk beberapa produk menimbulkan tantangan operasional, terutama bagi organisasi yang ingin terus menggunakan infrastruktur VMware tanpa melakukan migrasi besar-besaran.

Dengan fokus baru pada layanan cloud, pelanggan didorong untuk beralih ke model operasi yang lebih modern.

Namun, proses ini seringkali menimbulkan tantangan baru, seperti tingginya biaya migrasi dan adaptasi teknologi, yang seringkali memerlukan investasi tambahan dari pelanggan.

Tantangan penting yang dihadapi individu dan organisasi saat mengimplementasikan VMware. Peningkatan total biaya kepemilikan, kompleksitas infrastruktur TI, terbatasnya sumber daya TI internal, serta keandalan dan keamanan.

Ilustrasi komputasi awan.

Menanggapi tantangan ini, Datacomm Diangraha, sebagai Premier VMware Cloud Service Provider (VCSP) di Indonesia, menyediakan layanan cloud server DCloud VMware yang memanfaatkan teknologi VMware, pemimpin pasar dalam teknologi virtualisasi dan cloud.

“DCloud dari VMware memberikan solusi yang tidak hanya hemat biaya, namun juga memberikan keandalan yang tinggi, kemudahan pengelolaan, dan dukungan profesional untuk memastikan kinerja optimal infrastruktur TI perusahaan.” Spesialis Produk Cloud Datacomm Diangraha, Bayu Jayasukma, Jumat, 29 November 2024.

Dengan layanan ini, pengguna tidak perlu berinvestasi pada perangkat keras dan lisensi VMware untuk menikmati platform virtualisasi perusahaan dari VMware. Dcloud VMware memiliki beberapa keunggulan.

Misalnya, tidak diperlukan investasi perangkat keras atau lisensi untuk menggunakan platform virtualisasi perusahaan dari VMware, dengan fleksibilitas untuk membuat salinan dengan kapasitas prosesor 1 hingga 128, memori hingga 512 GB, dan penyimpanan hingga 10 TB.

Kemudian, pembayaran berdasarkan penggunaan (biaya untuk digunakan) sesuai pemilihan sampel tanpa biaya tambahan seperti biaya transfer data I/O, penggunaan API atau layanan lainnya, serta dukungan teknis 24/7 dari tim ahli berpengalaman DCloud dengan sertifikasi internasional.

Halaman berikutnya

Tantangan penting yang dihadapi individu dan organisasi saat mengimplementasikan VMware. Peningkatan total biaya kepemilikan, kompleksitas infrastruktur TI, terbatasnya sumber daya TI internal, serta keandalan dan keamanan.

Halaman berikutnya



Sumber