Keras! Penumpang KAI masuk daftar hitam karena perkosa perempuan, KRL dilarang seumur hidup.

Senin, 2 Desember 2024 – 00:34 WIB

Jakarta – Seorang penumpang perempuan mengalami pelecehan seksual di jalur Tanah Abang-Pondok Ranji, Tangsel. Situasi tersebut viral di media sosial dan ditanggapi serius oleh PT KAI Commuter.

Baca juga:

Penumpang KRL perempuan panik, HP dan dompet dicopet

Manajer Hubungan Penumpang KAI, Leza Arlan membenarkan, pelaku langsung masuk daftar hitam, artinya dia dilarang naik KRL seumur hidup.

“Kami sungguh menyayangkan atas kejadian tidak etis ini. Yang jelas, terduga pelaku kejahatan yang melakukan perbuatan tersebut akan kami blacklist saat berkendara di Commuter Line,” kata Leza Arlan dalam keterangan resmi, Senin, 2 Desember 2024.

Baca juga:

Pasar CCTV di Indonesia masih besar

Ia juga mengimbau penumpang berani angkat bicara jika dilecehkan atau menyaksikan aktivitas mencurigakan.

Baca juga:

KAI akan menjaminkan barang penumpang senilai Rp 11,4 miliar pada tahun 2024

“Kami juga siap membantu pengguna yang menjadi korban kekerasan seksual melalui bidang hukum dan memberikan dukungan trauma,” imbuhnya.

Analisis CCTV Tingkat Lanjut menjaga penjahat tetap terkendali

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan para penguntit kini dipantau melalui sistem CCTV Analytic canggih yang dipasang di seluruh stasiun.

Sistem ini merupakan inovasi KAI Commuter untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna, sistem CCTV Analytic dapat merekam wajah pengguna yang memasuki stasiun untuk dijadikan database.

Sistem menganalisis ekspresi wajah atau data lain untuk memverifikasi identitas pelaku dan memberi tahu petugas keamanan jika pelaku mencoba kembali ke kota, kata Johny dalam keterangan resminya, 2 Desember 2024.

Selain merekam wajah, sistem ini juga dapat menganalisis objek lain seperti pakaian atau objek lainnya yang dapat dijadikan database dalam proses analisis dan pencarian menggunakan sistem CCTV Analytic.

Selain itu, KAI bekerja sama dengan Commuter Company melakukan sosialisasi rutin tentang “Kekerasan Seksual dan Anti Kekerasan”. pihak yang berkepentingan termasuk Kementerian PPPA, Kalyanamitra Institute, influencer dan komunitas.

“Kampanye ini bertujuan untuk mengajak pengguna jalur penumpang agar berani bersuara jika melihat atau mengalami pelecehan seksual. Segera laporkan ke petugas dan kami akan siap membantu,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan para penguntit kini dipantau melalui sistem CCTV Analytic canggih yang dipasang di seluruh stasiun.

Halaman selanjutnya



Sumber