Minggu, 1 Desember 2024 – 19:24 WIB
Jakarta – Permasalahan kerusakan lingkungan hidup telah menjadi permasalahan yang serius bagi Muhammadiyah. Jadi harus ada tindakan nyata. Hal itu terus dilakukan Dewan Lingkungan Hidup atau MLH PP Muhammadiyah.
Baca juga:
Bergabunglah dengan Pemuda Tanwir I Muhammadiyah, kata Gibran
Kerusakan seperti penggundulan hutan, sampah sembarangan, limbah industri dan perubahan iklim terlihat jelas. Pertumbuhan penduduk yang pesat, industrialisasi dan perubahan iklim yang mengkhawatirkan telah memaksa Muhammadiyah untuk aktif mengkampanyekan perlindungan lingkungan hidup.
MLH Muhammadiyah memiliki dua pendekatan. Pertama, secara ilmiah, dan kedua, secara ekonomi. Oleh karena itu, masyarakat diajak untuk mengubah pemikiran dan perilakunya guna menjamin kelestarian sumber daya alam.
Baca juga:
Wakil Presiden Gibran mengatakan kunci kabinet Merah Putih ada di Kota Muhammadiyah
Sebagai sebuah gerakan yang sejati, MLH PP Muhammadiyah bersama Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau Lazismu menggalakkan kegiatan pendidikan gerakan tersebut. Gerakan hijau Pelatihan Muhammadiyah atau Lingkungan Hidup di Manado, Sulawesi Utara dilaksanakan pada tanggal 29 November hingga 1 Desember 2024.
Ketua MLH PP Muhammadiyah Azrul Tanjung menjelaskan, ini adalah gerakan sosial dan lingkungan. Tujuannya adalah mengubah praktik yang lebih ramah lingkungan. Mulai dari konservasi, pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, hingga promosi energi terbarukan yang hemat biaya.
Baca juga:
Muhammadiyah berjalan lurus, dengan langkah tersebut berupaya mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
Azrul yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia MUI ini mengatakan, pelatihan yang dilakukan tidak hanya bersifat akademis. Namun juga aspek ekonomi dan potensi bisnis.
Hal ini diharapkan menjadi upaya memperkuat permodalan dan kekuatan ekonomi masyarakat dan negara. Ia juga menekankan agar kegiatan ini berorientasi pada bisnis. Menurutnya, banyak potensi eco-business di beberapa sektor yang terabaikan dan perlu dimanfaatkan.
Azrul mencontohkan sampah dan limbah yang dianggap sebagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari namun keduanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Kami punya 300 klinik dan rumah sakit, siapa yang akan memanfaatkan limbahnya? Bukan kami. Contoh lain seperti perdagangan karbon, energi terbarukan seperti panel surya, sungai, mobil, dan sepeda listrik memiliki kepentingan ekonomi yang tinggi, kata Azrul dalam keterangan yang diperoleh VIVA, Minggu, 1 Desember 2024.
Oleh karena itu, menurutnya, pelatihan harus terus dilakukan agar masyarakat sadar akan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Selain itu, masih banyak permasalahan lingkungan hidup seperti perubahan iklim, degradasi ekosistem, polusi, dan kelangkaan sumber daya alam. Ia berharap Muhammadiyah menjadi penggerak ekonomi sekaligus menjaga lingkungan.
“Ke depan mau tidak mau kita harus mengikuti perubahan, globalisasi. Kita tidak bisa menghindarinya. “Bagaimana MLH bisa seperti sekarang ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen MLH Jihodul Mubarak menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh peserta pelatihan. MLH PWM mengikutsertakan Sulut dan Lazismu sebagai tuan rumah penyelenggara mendukung Yang utama adalah mengadakan acara “Pelatihan tenaga lingkungan”.
Acara tersebut diadakan di 3 lokasi yaitu Bali, Riau dan terakhir Sulawesi Utara tepatnya Manado. Sejauh ini, Djihodul mengakui penerapannya berhasil.
“Pelatihan ini merupakan upaya nyata Muhammadiyah dalam menjaga lingkungan. “Dan Insya Allah para peserta akan melakukan perubahan dan dampak terhadap lingkungan di daerahnya setelah pelatihan ini,” ujarnya.
Djihad yang merupakan mantan Ketua Umum DPP IMM ini menambahkan, kegiatan yang dipimpin MLH PP Muhammadiyah bersama Lazismu ini merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di Pontianak, Kalimantan Barat, Denpasar Bali, Pekanbaru Riau, dan kini di Manado (Utara). Sulawesi.
“Selanjutnya akan ada rangkaian acara, salah satunya di Sumut dan Kaltim. Insya Allah kampanye lingkungan hidup ini akan terus kami siarkan ke seluruh dunia,” imbuhnya.
Halaman berikutnya
Azrul mencontohkan sampah dan limbah yang dianggap sebagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari namun keduanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi.