Memiliki puting memang berbahaya, tapi apakah putingnya “penuh”?

Senin, 2 Desember 2024 – 00:04 WIB

Jakarta – Setiap wanita dewasa yang sudah menikah pasti mendambakan mempunyai anak dan hanya bisa menyusui. Selain meningkatkan imunitas bayi, pemberian ASI dapat mempererat bonding antara ibu dan bayi.

Baca juga:

Prilly Latuconsina semakin mendapat sorotan netizen usai pria ini bicara soal wanita mandiri

Namun, hal ini tidak akan berhasil jika puting ibu tidak tampak atau melorot. Pada beberapa kasus, ibu bersalin kesulitan memberikan ASI eksklusif karena putingnya tidak berkembang. Gulung lagi, oke?

Tak hanya ibu-ibu yang memiliki anak saja yang merasakan hal ini. Wanita di atas usia 18 tahun juga wajar khawatir jika putingnya tidak muncul. Banyak pemikiran yang dapat mengaburkan pikiran mereka, seperti pemikiran tentang kesehatan.

Baca juga:

Tes prediktif! Bisakah kamu menemukan wanita yang tersembunyi di dalam gambar?

Lantas apakah kondisi ini berbahaya? disebut puting terbalik puting terbalik. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan hanya merupakan perubahan anatomi (bentuk tubuh) yang sudah ada sejak lahir. Puting terbalik Siapa pun bisa mengalaminya, baik pria maupun wanita.

Baca juga:

Detik: Wanita Palmera meninggal setelah terjatuh di bawah pagar

Seksolog terkenal Dr. Boyke menemukan, sebenarnya tidak sedikit perempuan yang mengalami kondisi ini. Ia mengatakan, saat hamil, putingnya keluar dengan sendirinya.

“Jadi memang ada sebagian perempuan yang putingnya inverted. Tapi tak perlu panik, biasanya kalau hamil putingnya menonjol,” ujarnya, dilansir dari video yang diunggah akun @klinik pasutri di TikTok

Namun, kata Dr. Wah, kalau putingnya belum keluar. Mereka kemudian dibantu oleh staf medis dengan menggunakan instrumen untuk memperlihatkan putingnya.

“Apa gunanya kamu jika nanti tidak bisa ditolong? “Ada alatnya seperti penyedot debu, begitu putingnya keluar, kita isap atau pijat,” ujarnya.

Di sisi lain, Dr tentang kehamilan dan menyusui. Boyke juga mengatakan, kurangnya visibilitas puting susu tidak mempengaruhi proses menyusui mereka.

“Sekarang bagi yang memang ingin mempunyai momongan dan ibu tetap ingin merawat putingnya agar bayinya baik dan sehat,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Sumber: IG @drboykediannugraha



Sumber