Pilihan untuk usaha kecil dan menengah! Konsumen Indonesia tidak bisa membedakan produk lokal dan China

Senin, 2 Desember 2024 – 01:10 WIB

Jakarta – Industri UMKM dan brand lokal Indonesia terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Tak lagi sekadar alternatif, merek lokal kini menjadi pilihan utama konsumen.

Baca juga:

Menghadirkan 20.000 produk terbaik di JIEExpo sekaligus, 10 pameran Homelife Indonesia sukses digelar.

Menurut studi ThinkwithHypefast yang dilakukan Hypefast pada bulan Agustus 2024, 70% responden secara aktif mencari merek lokal saat berbelanja, dan 90% responden telah membeli produk merek lokal dalam tiga bulan terakhir. Yuk scroll untuk mengetahui detail selengkapnya!

Meskipun peluang-peluang ini besar, tantangannya tetap ada. CEO Hypefast Achmad Alkatiri menjelaskan salah satu kekhawatiran utama adalah fenomena persaingan yang ketat dengan merek global, termasuk merek Tiongkok.

Baca juga:

UKM Pertamina telah berhasil menyelesaikan lebih dari 4,5 miliar transaksi di Belanda

Hasil riset Mad menunjukkan 6 dari 10 konsumen Indonesia tidak bisa membedakan produk lokal dengan produk impor asal China, kata Achmad Alkatiri. Pendorong utama pertumbuhan merek lokal pada tahun 2025Di Jakarta, baru-baru ini.

Baca juga:

Menjadikan transaksi digital lebih mudah: efisien dan efektif

Data tersebut juga diimbangi dengan data Kompas berdasarkan Shopee dan Tokopedia yang menunjukkan bahwa 4 dari 10 merek kosmetik terlaris di Indonesia selama Ramadhan adalah merek Tiongkok.

Budi Thomas, CEO Jacquelle Beauty, mengatakan tantangan merek dalam negeri untuk bersaing ada di sisi pasokan dan keterbatasan teknologi.

“Pelanggan dapat membedakan antara merek yang cerdas dan merek yang dapat diandalkan. “Jadi dari sisi brand bisa fokus membangun reputasi dengan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” kata Budi.

Ahmed juga menemukan bahwa pendekatan hiperlokal yang dilakukan merek-merek lokal dapat kembali mendapatkan momentumnya. Pasalnya 7 dari 10 toko di Indonesia sudah mulai menerima produk dari China.

“Hypefast mendorong brand lokal untuk mulai melakukan pendekatan hiperlokal dibandingkan hanya berfokus pada saluran mainstream,” kata Achmad.

Halaman selanjutnya

“Pelanggan dapat membedakan antara merek yang cerdas dan merek yang dapat diandalkan. “Jadi dari sisi brand bisa fokus membangun reputasi dengan mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,” kata Budi.

Halaman selanjutnya



Sumber