Jakarta – Pemerintah akan mempercepat 4 program prioritas yang akan dipercepat pelaksanaannya pada tahun 2025. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menjelaskan empat program tersebut adalah swasembada pangan, perumahan rakyat, pengentasan kemiskinan, serta aliran dan transisi energi.
Baca juga:
Reaksi Ketua Kadin Anindya Bakrie terhadap kenaikan UMP 6,5%.
“Satu tahun ke depan, ada 4 bidang yang akan kita dorong akselerasinya. Pertama swasembada pangan, disusul perumahan rakyat, pengentasan kemiskinan dan hilirisasi serta transisi energi. Terkait program gigi,” kata Tiko di Kadin 2024. Konferensi Nasional. Rapat, Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Desember 2024.
Baca juga:
Anindya Bakrie mengungkap peran Kadin dalam membantu pemerintahan Prabowo mencapai target pengentasan kemiskinan
Ia menyatakan, dalam program swasembada pangan, pemerintah akan membangun ekosistem besar untuk rantai pasok (rantai pasokan) ke berbagai wilayah. Insentif diberikan melalui penyaluran berbagai subsidi, seperti subsidi pupuk, hingga subsidi KUR.
Selain itu, pengusaha di setiap daerah juga diharapkan menjadi bagian dari rantai pasok ekosistem yang lebih besar yang mencakup isu ketahanan pangan untuk swasembada.
Baca juga:
Wakil Menteri BUMN yang hadir dalam Rapat Munas Kadin angkat bicara soal tujuan kerja sama pembangunan 3 juta rumah
“Kami berharap pemain regional juga dapat menjadi bagian dari rantai pasok, ekosistem pasokan pangan di seluruh Indonesia,” kata Tiko.
Ia menjelaskan, pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran, tiga komoditas utama swasembada adalah beras, jagung, dan gula. Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengatakan rencana pemerintah sangat terbuka bagi kalangan dunia usaha yang ingin bersama-sama membantu membangun ekosistem ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Tiko berharap kedepannya akan ada format container diskusi kelompok fokus (FGD), untuk mensinergikan ekosistem BUMN dengan ekosistem swasta di berbagai wilayah Indonesia.
“Pasti mengundang FGD (FGD).diskusi kelompok fokus“) Bagaimana mensinergikan ekosistem kecil, BUMN, dan ekosistem swasta, termasuk di daerah,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Tiko juga berharap kedepannya dapat menciptakan platform berformat focus group Discussion (FGD) di berbagai wilayah Indonesia untuk menanamkan ekosistem BUMN ke dalam ekosistem swasta.