Senin, 2 Desember 2024 – 12:38 WIB
VIVA – Panglima Prajurit (Praka) Ongen Saknosiwi kembali menggemparkan Arena Tinju Tenis Indoor Senayan Jakarta usai menumpas habis-habisan juara Thailand Saharat Taehirun.
Baca juga:
Hebatnya, putra seorang perwira muda TNI Angkatan Laut ini berhasil lulus Akademi Militer
Pukulan petir Praka Ongen, petinju muda asal Negeri Gajah Putih, berhasil melumpuhkan bagian dagu Saharat Taehirun.
Saharot tidak bisa bangkit lagi di ronde ke-3, mencium kanvas ring tinju WBA South Asia Super Featherweight dan terjatuh ke tanah. Ongen dimenangkan dengan KO (KO).
Baca juga:
MK putuskan Komisi Pemberantasan Korupsi punya kewenangan mengusut kasus korupsi yang melibatkan personel militer, kata Mabes TNI
Saharat menjadi petinju ke-13 yang menjadi korban ancaman pukulan petinju TNI AU. Lahir di Ambon, Maluku, Dan merupakan petinju Thailand kedua yang paling sulit dikalahkan.
Baca juga:
Innalillahi, prajurit TNI awak helikopter Caracal tewas di hutan Papua
Berdasarkan data Boxrec yang dilansir VIVA Military, Senin, 2 Desember 2024, Ongen sudah bertarung di ring tinju profesional sejak 2016 dan sudah 13 kali bertarung serta tidak pernah kalah. Faktanya, 11 pertarungan diwarnai dengan KO dan TKO.
Petinju pertama yang merasakan kebrutalan Ongen adalah Imanuel Hutagalung. Pada November 2016, Imanuel kalah TKO pada ronde ke-2 dalam duel yang digelar di Puri Ardia Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Beberapa bulan kemudian atau pada Januari 2017, giliran Jack Langoadi yang terpaksa tunduk TKO di ronde 5. Maret 2017, Jack Madison bernasib sama, dilibas TKO Ongen di ronde 2. Satu bulan kemudian, duel di Lapangan Komando Yonif 406/CK di Purbalingga, pada ronde ke-2, Ghalatry Suyono juga kalah dengan teknik KO.
Pada tahun 2018, petinju Ramadhan Arkiang hanya mampu bertahan 2 ronde sebelum kalah TKO.
Usai mengalahkan Arkian, karier tinju Praka Ongen benar-benar melejit. Pada tahun 2019, ia mengalahkan Jufri Kakahur dengan TKO di ronde ke-3 untuk merebut gelar juara nasional kelas ringan KTPI.
Lima bulan kemudian, ia memenangkan gelar tinju dunia pertamanya, Praka Ongen mengalahkan petinju Singapura Nanthawat Maolichat untuk memenangkan sabuk Kejuaraan Kelas Ringan Kontinental Dewan Tinju Asia WBC. Dalam duel yang digelar di arena The Ring Boxing Community Singapura, Praka Ongen berhasil melumpuhkan lawannya dalam 4 ronde.
Pada November 2019, Praka Ongen mengalahkan Marco Demesilo untuk memenangkan Kejuaraan Dunia Kelas Ringan IBA. Dalam kontes 12 ronde tersebut, Praka Ongen menang poin.
Sempat vakum akibat bencana virus Corona, Praka Ongen akhirnya bisa kembali naik ring pada tahun 2022 dan secara mengejutkan ia langsung merebut gelar WBC Asian Continental Feather dari petinju Thailand Rattakorn Tassavorn yang berhasil menjatuhkannya bertemu. Stadion Siam Dunia Putaran 4, Bangkapi, Bangkok.
Usai meraih gelar tersebut, Praka Ongen semakin tak terbendung. Dia membunuh 3 petinju Indonesia di atas ring. Dimulai dengan KO Jiravath Thammachot, Jay Francis Burai kalah poin dan Shivam Sharma menang dengan KO.
Prestasi Praka Ongen tidak lepas dari tingginya latihan dan kedisiplinan yang dijalaninya selama berlatih di Kamp Tinju Dirgantara TNI AU.
Baca: Mengejutkan, Putra Perwira Muda TNI Angkatan Laut Berhasil Lulus Akademi Militer
Halaman selanjutnya
Sumber: VIVA Militer