Jalan Medan-Berastagi lumayan, Pemprov Sumut akan membangun tembok pembatas anti longsor.

Senin, 2 Desember 2024 – 16.20 WIB

Sedangkan VIVA – Usai pembersihan material longsor, arus lalu lintas di Jalan Nasional Medan-Berasta di Sumatera Utara (Sumut) akan dapat dilakukan pada Senin, 2 Desember 2024 pukul 09.00 WIB. Namun, sistem transportasi memberlakukan pembatasan pada kendaraan berat.

Baca juga:

Tim SAR menemukan jenazah pengemudi Hiace terjebak longsor di Deliserdang.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut Agustinus Panjaitan menegaskan, pembatasan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2021.

“Kami mengimbau pengendara untuk menaati peraturan lalu lintas dan tidak memaksakan melintas jika cuaca buruk,” kata Agustinus, Senin, 2 Desember 2024.

Baca juga:

Di Deliserdang, jumlah korban meninggal akibat longsornya bus wisata mencapai 9 orang.

Gambar perbaikan tanah longsor.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kompol. Muji Ediyanto meminta pengguna jalan untuk waspada dan mengikuti instruksi petugas di kawasan. “Kami masih menunggu hasil survei Survei Geologi terhadap kondisi tanah di lokasi longsor,” kata Muji.

Baca juga:

BPBD Bencana alam di Sumut menewaskan 31 orang

Di 13 titik tersebut, pembersihan material longsoran telah selesai dengan dua titik lumpur sebagai prioritas akhir, namun kondisi jalan tetap perlu dipantau. Jika hujan deras, jalur akan ditutup kembali untuk mencegah longsor lebih lanjut.

Sebagai informasi, di Jalan Nasional Medan-Berastagi pada Selasa malam, 26 November 2024 sekitar pukul 23.00 WIB, dimulai dari Jembatan Sembake, Tikungan Tirtanadi, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang Registon dengan 13 titik longsor dengan panjang longsor kurang lebih 3 km muncul.

Akibat bencana alam ini, 10 orang meninggal dunia, 23 orang luka-luka. Seluruh korban dan luka berhasil dievakuasi.

Di sisi lain, Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni meninjau langsung wilayah paling rawan longsor dan banjir di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

“Hari ini kita meninjau longsor dan ada warga yang terdampak. Kita lihat ada warga yang direlokasi. Jalan yang ditutup sudah dibuka kembali. Tapi kita tetap harus waspada karena masih ada hujan,” kata Agus Fatoni.

Agus Fatoni mengatakan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri akan terus waspada untuk evakuasi dan pemulihan. Tembok pembatas dan pembatas longsor dibangun di atas batuan rawan longsor.

“Langkah selanjutnya adalah membangun tembok penahan longsor di titik-titik lemah, terutama di sini (kurva Sembahe-Tirtanadi) yang paling rentan,” kata Agus Fatoni.

Halaman selanjutnya

Akibat bencana alam ini, 10 orang meninggal dunia, 23 orang luka-luka. Seluruh korban dan luka berhasil dievakuasi.

Halaman selanjutnya



Sumber