Jorge Martin: Mungkin Ducati menyesal melepas saya

Senin, 2 Desember 2024 – 09:47 WIB

Jakarta – Jorge Martin yakin Ducati mungkin menyesal membiarkannya pergi ke tim rival pada akhir musim lalu. Pasalnya, Ducati lebih memilih Marc Marquez dipromosikan ke tim pabrikan daripada menjuarai Kejuaraan Dunia MotoGP 2024.

Baca juga:

Mantan bos Honda itu mengatakan Marc Marquez dan Bagnaia bisa membuat gebrakan jika Ducati melakukannya.

Martin menyelesaikan musim dengan 508 poin, unggul 10 poin dari peringkat kedua Francesco Bagnaia. Rider asal Spanyol itu menjadi pebalap satelit pertama yang menjuarai Kejuaraan Dunia MotoGP.

Sayangnya, musim 2024 menjadi musim terakhir yang dipertahankan Pramac Racing, karena Ducati memilih Marc Marquez untuk pindah ke pabrikan sekaligus partner Bagnaia. Musim depan, Martin akan membela tim pabrikan Aprilia.

Baca juga:

Marc Marquez yang sukses mengusir hantu

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin

“Saya bahkan bukan seorang juara ketika semuanya terjadi. Sulit untuk mengetahuinya. Tapi mereka pasti menyesalinya sekarang. Anda harus bertanya kepada mereka (Dkati) tentang hal itu,” kata Martin. Seperti dikutip Crash.

Baca juga:

MotoGP 2024 memecahkan rekor kehadiran di tengah kebangkitan Marc Marquez

Sementara tim Pramac akan menjadi tim satelit Pabrikan Yamaha untuk membantu pengembangan YZR-M1 yang rencananya akan menggunakan basis mesin V4. Enea Bastianini kemudian pindah ke KTM setelah Marquez mengambil alih.

Tim pabrikan menjadi incaran utama para pembalap karena memiliki tim dan uang yang banyak. Selain itu, karakteristik teknis motornya juga lebih tinggi sehingga Martin memutuskan pindah ke Aprilia.

Jorge Martin saat tes pramusim bersama Aprilia

Jorge Martin saat tes pramusim bersama Aprilia

“Perlengkapan saya dengan Pecco Bagnaia (di Ducati Lenovo) sepenuhnya sama, saya tidak dapat menyangkalnya. Namun, perlakuan di tim pabrikan sangat berbeda. Ketika Anda menjadi pebalap resmi, semua orang bekerja untuk Anda, berusaha membuat kamu adalah pemenang yang harus melakukannya,’ kata Martin.

“Saya merasa ada 12 orang di tim saya melawan dua atau tiga ratus orang. Itu membuat segalanya menjadi sulit. Tapi saya berterima kasih kepada Ducati karena tidak merugikan kami. Mereka sangat menghormati dan itu patut diapresiasi,” tutupnya.

Halaman selanjutnya

Sumber: Crash.net

Halaman selanjutnya



Sumber