Prabowo berulang kali menyebut nama Jokowi saat rapat kabinet di Istana

Selasa, 3 Desember 2024 – 00:14 WIB

Jakarta, VIVA- Presiden Prabowo Subianto beberapa kali menyebut nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Paripurna Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024. Rapat Kabinet dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan seluruh menteri Kabinet Merah Putih.

Baca juga:

Prabowo berjanji tidak akan mengimpor beras pada tahun 2025, ini alasannya

Prabowo mengatakan pemerintahannya akan melanjutkan fondasi yang telah diletakkan presiden sebelumnya. Tentu saja, Prabowo menegaskan, dirinya bertekad untuk terus memperbaiki segala kebijakan dan sistem yang perlu diperbaiki.

Misalnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim Menko Pangan dan seluruh menteri kita yang terlibat di bidang pangan, kata Prabowo.

Baca juga:

Pilkada 2024 Aman, Prabowo: Pasti Gagal

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang paripurna Kabinet

Dalam rapat terbatas terakhir beberapa hari lalu, Prabowo optimistis produksi pangan semakin meningkat dan stok pangan di gudang terbesar dalam beberapa tahun terakhir, mendekati 2 juta ton, mendapat penjelasan yang menggembirakan.

Baca juga:

IMP168 Kehadiran di COP 16 menegaskan komitmen Riyadh untuk melindungi ekosistem dan produktivitas lahan

“Sangat mungkin dan saya yakin pada tahun 2025 kita tidak akan melakukan impor beras. “Sebenarnya cadangan kita cukup.

Meski merupakan kabar baik, namun menurut Prabowo, hal tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Kabinet Merah Putih, khususnya Menteri Pertanian, Bulog, Badan Pangan Nasional, Menteri BUMN dan lain-lain.

“Langkah kami di penghujung tahun 2024 ini juga berkat dukungan Presiden Joko Widodo sebelumnya. Tahun ini kita berhasil melewatinya, tidak mudah karena menghadapi El Nino dan La Nina. “Saat itu musim kemarau, namun kami berhasil mengatasi lingkungan geopolitik yang sulit,” jelasnya.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang turut membantu memantau inflasi. Ia mengatakan, mekanisme tersebut dipelopori oleh pemerintahan Jokowi dan jarang digunakan di banyak negara lain.

“Sebenarnya harus kita rahasiakan, itu gaya kita, mungkin tidak diajarkan di Fakultas Ekonomi. Soalnya mantan presiden kita (Jokowi), mantan wali kota paham. “Pahami cara mengendalikan inflasi dari lapangan,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

“Langkah kami di penghujung tahun 2024 ini juga berkat dukungan Presiden Joko Widodo sebelumnya. Tahun ini kita berhasil melewatinya, tidak mudah karena menghadapi El Nino dan La Nina. “Saat itu musim kemarau, namun kami berhasil mengatasi lingkungan geopolitik yang sulit,” jelasnya.

Halaman selanjutnya



Sumber