Zulhos mengaku tak terlibat dalam pembahasan pengurangan anggaran makanan bergizi gratis

Senin, 2 Desember 2024 – 20:23 WIB

Jakarta – Menteri Koordinator Pangan (Menko), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku pihaknya tidak terlibat dalam proses penganggaran program makanan bergizi gratis tersebut.

Baca juga:

Menteri meminta tambahan anggaran sebesar Rp 505 miliar untuk Kementerian Pangan

Hal itu disampaikan Zulhas merespons pengurangan anggaran program makan gratis bergizi sebesar Rp 10.000 per porsi.

“Kalau soal Rp 10.000 itu bukan koordinasi saya,” kata Zulhas kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024.

Baca juga:

Rapat Paripurna Kabinet, Prabovo menjelaskan keberhasilan pemerintahan meski hanya 1 bulan

Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Desember 2024

Zulhas menemukan, sebenarnya perencanaan anggaran makanan bergizi gratis dilakukan oleh tiga pihak, yakni Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Keuangan, dan Badan Gizi.

Baca juga:

Menerima hal ini berarti perekonomian bisa tumbuh sebesar 8 persen

Menurut dia, ketiga kementerian tersebut punya alasan rinci terkait penurunan harga seporsi makanan bergizi gratis tersebut.

Oh, itu Badan Pangan, total anggarannya Rp 71 triliun, tapi isinya pasti akan dibicarakan dengan kewenangan Menteri Keuangan, Badan Gizi, Menteri Keuangan, itu akan dibahas di sana, katanya. .

Meski tidak terlibat, Zulhas menegaskan pihaknya tetap berperan dalam program makan gratis bergizi ini. Sebab, pelaksanaan makan bergizi gratis dilakukan oleh Kementerian Koordinator Pangan. Jadi nanti saya bahas eksekusinya, kata Zulhas.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan alasan anggaran program makan gratis bergizi dipatok sebesar Rp 10.000 per anak. Padahal, program tersebut awalnya direncanakan dengan anggaran sebesar Rp 15 ribu per anak.

Prabowo menilai jika anggaran program makanan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp15.000 per anak, maka dana pemerintah tidak mencukupi.

“Kalau dirinci, untuk program gizi ini rata-rata atau rata-rata minimal yang ingin kita berikan indeks kepada anak, ibu hamil, yaitu Rp 10 ribu per hari, kurang lebih. Kita 15 ribu. Kita mau Rp , tapi situasi anggarannya bisa Rp 10 ribu, menurut kami “Cukup untuk daerah-daerah itu, cukup kualitas dan gizinya,” kata Prabowo, Jakarta, Jumat, 29 November 2024 Presiden di kantor.

Prabowo menjelaskan, meski besarannya Rp 10.000 per anak, namun perhitungannya menunjukkan angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok, khususnya di beberapa daerah.

Program ini juga dirancang untuk menjaga kualitas sekaligus menjaga biaya tetap rendah.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, rata-rata keluarga miskin di Indonesia memiliki 3-4 anak. Dengan jumlah tersebut, bantuan program ini bisa mencapai Rp30.000 hingga Rp40.000 per hari dan per keluarga. Jika dihitung dalam satu bulan, angkanya bisa mencapai Rp 2,7 juta per keluarga.

“Kalau rata-rata satu keluarga, sekelompok keluarga, misalkan di puluhan bawah, kita perkirakan rata-rata 3-4 anak, artinya setiap keluarga bisa mendapat minimal atau rata-rata Rp 30 ribu per hari. per bulan Rp 0,7 juta,” kata Prabowo.

Halaman selanjutnya

Prabowo menilai jika anggaran program makanan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp15.000 per anak, maka dana pemerintah tidak mencukupi.

Halaman selanjutnya



Sumber