Selasa, 3 Desember 2024 – 14:56 WIB
Jakarta – Setelah 17 tahun menikah, Asri Velas dan Galiech sepakat untuk mengakhiri pernikahan mereka. Asri mengaku butuh waktu lama untuk memproses keputusannya menceraikan suaminya.
Baca juga:
Rumah tangga berusia 17 tahun mengering, Asri Velas dan Galiech memutuskan untuk membesarkan anak bersama
Asri menjelaskan, perpisahan ini sudah dipikirkan matang-matang sejak empat hingga lima tahun lalu. Mereka bahkan hidup terpisah selama 2-3 tahun. Asri menjelaskan alasan putusnya dirinya dengan Galiech, dengan mengatakan kejadian dan kesalahan tersebut menjadi bahan introspeksi bagi keduanya.
Lebih lanjut, Asri bercerita tentang putranya yang sakit, Ibam: “Ibam memang sedikit, dia rajin belajar. Dia ingin nilainya bagus, jadi belajarlah dengan baik. “Tapi dia punya bakteri di tenggorokannya, jadi mereka harus memberinya antibiotik,” jelasnya.
Baca juga:
Saat ditanya alasan perceraiannya, Asri mengaku Velas salah
“Pak Ibam sedang memeriksa tenggorokannya, amandelnya bengkak, jadi dia periksa,” imbuhnya.
“Dia memiliki bintik-bintik putih di amandelnya,” lanjutnya.
Baca juga:
Asri Velas Menangis Usai Sidang Cerai, Minta Maaf
Diakui Asri, orang pertama yang mengetahui rencana perceraiannya adalah anak pertama mereka, Ibam. Asri mengatakan, IBM mengetahuinya sejak 4-5 tahun lalu. “Mas Ibam mengetahui hal ini 4-5 tahun lalu. Pelajari juga cara mengatasi masalah kita. Mas Iban juga tahu, Mas Ibam juga tahu bagusnya,” ujarnya
Keduanya melibatkan pihak ketiga, psikolog untuk membantu mereka dan anak menghadapi situasi tersebut. “Harus karena kalau ada apa-apa, masalah jantung, masalah komunikasi, kita butuh pihak ketiga, bukan dari keluarga, tapi dari orang lain. Dari profesional yang bisa melihat betul di mana masalah kita. Jadi begitulah kita” Bukan cuma saya dan Mas Galiech, anak-anak yang melakukannya,” jelas Asri.
Saat ditanya kemungkinan rujukan, Galiech hanya menjawab: “Pernikahan, rezeki itu kita serahkan ke atas, saya serahkan.”
Meski jalan mereka berbeda, harapan baik tetap menemani satu sama lain. “Terus sukses kedepannya, saya akan selalu menjadi ibu terbaik untuk Ibam, Iban, Ibror,” kata Galiech kepada Asri. Sementara itu, Asri mendoakan: “Semoga Mas Galiech sukses selalu, sehat selalu dan menjadi ayah yang baik untuk Ibam, Iban, Ibrani.”
Di akhir wawancara, keduanya saling berpelukan, menunjukkan bahwa mereka masih memperjuangkan hubungan mereka sebagai orang tua, meski hubungan mereka sedang dalam proses putus.
Halaman berikutnya
Keduanya melibatkan pihak ketiga, psikolog untuk membantu mereka dan anak menghadapi situasi tersebut. “Harus karena kalau ada apa-apa, masalah jantung, masalah komunikasi, kita butuh pihak ketiga, bukan dari keluarga, tapi dari orang lain. Dari profesional yang bisa melihat betul di mana masalah kita. Jadi begitulah kita” Tidak hanya saya dan Mas Galiech, tapi juga anak-anak,” jelas Asri.