Selasa, 3 Desember 2024 – 19:14 WIB
Jakarta – Holding BUMN pertambangan, MIND ID berupaya untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pabrik pengolahan atau peleburan aluminium. Langkah ini diambil untuk mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium nasional.
Baca juga:
Prabowo berjanji tidak akan mengimpor beras pada tahun 2025, ini alasannya
Menurut Dilo Seno Vidagdo, Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis MIND ID, hal tersebut merupakan wujud swasembada aluminium di dalam negeri. Sebab tercatat total kebutuhan aluminium nasional mencapai 1 juta ton per tahun dan laju pertumbuhannya terus meningkat sebesar 5-10% setiap tahunnya.
Sedangkan kapasitas produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), anggota MIND ID, saat ini baru mencapai 275.000 ton per tahun, kata Dilo dalam keterangannya, 3 Desember 2024.
Baca juga:
RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Perlu Swasembada
Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan impor, MIND ID berencana menambah kapasitas smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, serta membangun pabrik produksi aluminium baru di Mempawa, Kalimantan Barat.
Baca juga:
Kehadiran smelter akan menekan penyelundup timah dan mendukung perekonomian Babilonia
“Dalam lima tahun ke depan, kapasitas produksi nasional diperkirakan mencapai 1 juta hingga 1,1 juta ton,” ujarnya.
Dilo menambahkan, kebutuhan aluminium dalam negeri sangat besar. Namun, kata dia, MIND ID juga siap dengan perkiraan investasi sekitar US$1 miliar per juta ton kapasitas produksi alumina dan US$2,5 miliar untuk kapasitas produksi aluminium.
“MIND ID terus meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan nasional dan mampu mengurangi ketergantungan impor aluminium,” kata Dilo.
Ia juga mencatat, MIND ID belum berencana melakukan ekspansi hilirisasi ke segmen barang jadi seperti pelek mobil dan akan lebih fokus menjalin kemitraan strategis dengan pelaku industri hilir lokal.
“Kami berharap dapat menjalin kemitraan aktif dengan para pelaku industri hilir agar kebutuhan bahan bakunya dapat bersumber dari produk mineral lokal dan nilai tambah setiap rantai pasok dapat disediakan oleh Indonesia,” ujarnya.
Halaman berikutnya
“MIND ID terus meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan nasional dan mampu mengurangi ketergantungan impor aluminium,” kata Dilo.