J&T bermitra dengan 500 UMKM untuk meningkatkan bisnis di era digital ini

Selasa, 3 Desember 2024 – 22:06 WIB

Jakarta – Saat ini, UKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Bagaimanapun, UKM menyumbang lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB) negara dan menyerap 97 persen angkatan kerja nasional.

Baca juga:

Sebulan jadi presiden, prestasi Prabowo pro rakyat: penghapusan utang UMKM, kenaikan gaji guru, dan UMP

Selain itu, jumlah usaha kecil dan menengah saat ini mencapai 66 juta unit usaha, sehingga pengembangan sektor ini menjadi prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Melihat hal tersebut, J&T Express berupaya memberdayakan UMKM melalui J&T Connect Preneur Summit yang digelar di Swissotel PIK Avenue, Jakarta.

Acara ini akan menjadi puncak dari rangkaian program J&T Connect Preneur yang dirancang untuk membekali pelaku UMKM dengan wawasan dan koneksi strategis. Lebih dari 500 pelaku UMKM dari berbagai daerah turut serta dalam acara tersebut.

Baca juga:

Pilihan untuk usaha kecil dan menengah! Konsumen Indonesia tidak bisa membedakan produk lokal dan China

Ivan Senjaya sebagai Akun Kunci J&T Express

Selaku Key Account J&T Express, Ivan Senjaya mengatakan UKM harus terus beradaptasi dengan perubahan lanskap bisnis yang semakin didominasi oleh digitalisasi. “Sejak tahun 2016, kami telah melaksanakan berbagai program strategis melalui inisiatif seperti J&T Connect yang bertujuan untuk membangun koneksi, berbagi inspirasi, dan mempererat kolaborasi antar pelaku UMKM,” ujarnya saat ditemui, Selasa, 3 Desember 2024.

Baca juga:

UKM Pertamina telah berhasil menyelesaikan lebih dari 4,5 miliar transaksi di Belanda

Sementara itu, Ali Alkatiri, Asisten Deputi Sekretaris Kementerian Koperasi-UKM, menjelaskan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan ke depan. “Tantangan logistik, keterbatasan modal dan literasi digital masih menjadi hambatan utama bagi UKM. “Diperlukan sinergi yang kuat untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Acara ini sendiri menghadirkan 14 pembicara dalam diskusi panel dan seminar dengan topik seperti tren social commerce, keberlanjutan bisnis, dan tantangan UMKM dalam dekade mendatang.

“UKM diharapkan terus beradaptasi, berinovasi dan berkembang agar tetap relevan dan kompetitif,” kata Ivan Senjaya.

UMKM yang dibangun bea cukai dan berhasil diekspor ke Republik Ceko

Satu kontainer keripik nangka dikirim ke Republik Ceko

MELANJUTKAN. Sahabat Pangan, salah satu UKM binaan Bea dan Cukai Malang, sukses mengekspor keripik nangka ke Republik Ceko, negara eksportirnya.

img_title

VIVA.co.id

2 Desember 2024



Sumber