Jakarta – Makanan bergizi gratis merupakan program utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. TNI Angkatan Udara telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi langsung dalam rangka menyiapkan makanan.
Baca juga:
Kata Jokowi, Kepala Daerah Bukan Karena Dukung Calon Pilkada: Apa yang Bisa Saya Lakukan?
TNI AU tidak hanya menjaga kedaulatan udara, namun juga memperluas perannya di bidang sosial dan kemasyarakatan.
Salah satu aksi nyatanya adalah mendukung program makan bergizi gratis, menjangkau masyarakat yang membutuhkan gizi baik.
Baca juga:
Seorang pejabat TNI Kolonel Rangkuti diterbangkan ke Papua menggantikan juniornya Letkol Kamto.
Para ksatria udara ini tidak hanya siap menjaga kedaulatan langit Indonesia, tapi juga membantu pemerintah mensukseskan program makan gratis bergizi.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohamad Tony Harjono, mengatakan program ini akan mendukung semua anak untuk memastikan mereka mendapat gizi yang baik untuk mencegah malnutrisi dan stunting. Ia menilai dukungan itu penting.
Baca juga:
Menu makanan lezat gratis telah bocor di setiap wilayah Indonesia
Dengan pemberian gizi berkualitas sejak usia muda, Tony yakin Indonesia akan mendapat bonus demografi tenaga berkualitas saat Indonesia “Emas” di tahun 2045.
Tony dan jajarannya langsung membahas program makan bergizi gratis dalam beberapa pertemuan internal dengan pejabat TNI AU.
Berdasarkan diskusi internal, Tony dan jajarannya memutuskan untuk membangun unit pelayanan berupa dapur besar yang bertugas menyediakan makanan bergizi gratis.
Dapur Pelayanan Makanan Gizi Gratis disediakan oleh seluruh pangkalan TNI AU di Indonesia.
Proses membangun dapur servis bukanlah suatu kebetulan. Tony memastikan dapur memiliki kapasitas yang cukup untuk menghasilkan makanan berkualitas.
Tidak hanya itu, bahan pangan dan tata cara pengelolaan bahan tersebut juga harus memenuhi standar untuk menjamin pangan yang dihasilkan berkualitas.
Oleh karena itu, TNI AU bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (BGN) dalam membangun dapur, pemilihan bahan makanan bahkan memasak.
Dapur dinas kemudian menyiapkan makanan bergizi gratis untuk siswa di sekolah sekitar pangkalan. Dengan dapur ini, Tony yakin pihaknya mampu memberikan makanan bergizi kepada 2,81 juta anak di Tanah Air.
Kantin ala TNI AU
Saat ini dapur tersebut dibangun di setiap area lapangan terbang di Indonesia. Beberapa sudah mulai beroperasi dan melakukan uji coba untuk mendistribusikan makanan bergizi gratis ke sekolah-sekolah di sekitar pangkalan.
Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Raden Sadjad Natuna, Lanud Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Mataram, dan Lanud Abdulrahman Saleh Malang merupakan beberapa di antara Lanud yang telah melakukan uji coba makanan bergizi gratis tersebut.
Tony sendiri menargetkan setiap pangkalan dapat menyediakan 3.000 hingga 4.000 makanan bergizi setiap harinya.
Tony memastikan, rangkaian uji coba ini akan terus dilakukan untuk melengkapi persiapan sebelum program makan gratis bergizi benar-benar diluncurkan pada 2 Januari 2025.
ANTARA juga sempat menjelajahi salah satu dapur TNI AU yang berlokasi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Dapur terdiri dari enam ruangan yang sangat besar. Dapur utama sendiri dilengkapi dengan dua peralatan dapur berukuran besar dan ruang khusus untuk pengemasan makanan.
Selain itu, di dapur terdapat ruang cuci makanan, ruang khusus pengolahan sayuran, dan ruang khusus pengolahan daging sapi, ayam, dan ikan.
Selain itu, kulkas berukuran besar dipasang di dapur untuk menyimpan semua olahan makanan. Lanud Halim Perdanakusuma sendiri memastikan dapurnya menghasilkan 11.000 porsi makanan bergizi setiap harinya.
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Muzafar pun meyakinkan, pangan yang diproduksi pihaknya berkualitas.
Pasalnya, seluruh proses mulai dari pembangunan dapur, pemilihan bahan makanan hingga proses memasak diawasi oleh BGN.
Lanud Halim Perdanakusuma sendiri bertujuan untuk memberikan makanan bergizi gratis kepada 22 sekolah dalam radius terdekat dari pangkalan. Sebanyak 10.304 siswa dari 22 sekolah, tidak termasuk siswa Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Tak hanya itu, Lanud Halim Perdanakusuma memanfaatkan lahan seluas 6,5 hektare untuk persawahan dan perkebunan. Hasil pertanian kemudian digunakan untuk kebutuhan anggota dan untuk menyediakan bahan baku dapur umum gratis.
Efektivitas peran TNI AU
Keterlibatan TNI khususnya TNI AU dinilai sebagai langkah tepat untuk mempercepat distribusi pangan bergizi gratis ke seluruh wilayah. Sebab, TNI AU mempunyai sumber daya yang mumpuni mulai dari sumber daya manusia, fasilitas, dan wilayah.
Menurut Khairul Fahmy, pengamat sekaligus pendiri Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), banyaknya personel di setiap daerah memungkinkan TNI AU mempercepat proses pendistribusian makanan bergizi gratis.
Selain itu, letak masing-masing pangkalan udara di kawasan tersebut juga sangat strategis karena berada di tengah pemukiman warga. Hal ini memudahkan setiap pangkalan untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan makanan bergizi gratis.
Terakhir soal fasilitas terkait yaitu dapur besar yang tersedia di setiap base. Dengan kapasitas dapur yang besar dan kemampuan memproduksi ribuan porsi per hari, Fahmi yakin program makan bergizi gratis ini akan memberikan kemudahan bagi TNI AU.
Namun peran TNI AU tidak bisa lepas dari beberapa kendala. Menurut Khairul Fahmi, peran TNI AU sebagai pendukung harus diperjelas.
TNI tidak bertindak sebagai regulator bisnis. Pemerintah, yang dikendalikan oleh otoritas sipil, harus menjadi pihak utama yang melaksanakan program tersebut.
Oleh karena itu, Fahmi menilai penting bagi TNI AU untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat atau kementerian terkait dalam pelaksanaan program ini ketika mulai berlaku pada 2 Januari 2025.
Selain itu, TNI AU harus memastikan program tersebut dilaksanakan secara transparan dan akurat. Dengan begitu, TNI AU bisa mengerahkan anggaran semaksimal mungkin untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
TNI AU juga harus menyadari bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap seluruh TNI AU. Oleh karena itu, Fahmi berharap program ini dilaksanakan secara hati-hati oleh TNI AU untuk membantu masyarakat.
Melalui program makan gratis bergizi ini, TNI AU tidak hanya menjadi penjaga langit, namun juga mengedepankan peran garda depan dalam mengatasi permasalahan sosial tanah air.
Melalui kemitraan strategis dengan pemerintah dan pelaksanaan yang transparan, program ini diharapkan menjadi langkah nyata Indonesia untuk menciptakan generasi emas yang sehat, berkualitas, dan siap menyongsong masa depan cerah di tahun 2045. (semut)
Halaman berikutnya
Berdasarkan diskusi internal, Tony dan jajarannya memutuskan untuk membangun unit pelayanan berupa dapur besar yang bertugas menyediakan makanan bergizi gratis.