Pilkada 2024, Jokowi Klaim Dukungan 84 Kandidat

Selasa, 3 Desember 2024 – 21.50 WIB

Sendirian, LANGSUNG – Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi mengaku mendukung atau mendukung lebih dari 80 pasangan calon kepala daerah yang bersaing di Pilkada 2024.

Baca juga:

Jokowi terang-terangan mengaku masih mempertahankan KTA PDIP

Sejumlah calon pimpinan daerah yang didukung mendominasi hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Calon pimpinan daerah yang menang dengan hasil tersebut pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.

Jokowi mengumumkan telah mendukung 84 pasangan calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Foto:

  • VIVA.co.id/Fajar Sadiq (Solo)

Baca juga:

Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 di Tangerang menurun dibandingkan pemilu presiden dan legislatif

Diketahui, sejumlah calon pemimpin daerah yang didukung partai politik yang tergabung dalam Koalisi Progresif Indonesia (KIM) Plus ramai bertemu dengan Jokowi pasca lengsernya Presiden RI.

Pasangan calon yang menyambut kembalinya Jokowi ke kediaman pribadinya di Solo setelah pensiun, Gubernur Jawa Tengah dan Wakil Gubernur II Ahmad Lutfi – Taj Yasin.

Baca juga:

Rudy Sowan, calon gubernur pemenang Pilkada Kalimantan Timur, mengunjungi Jokowi.

Selain nama pasangan tersebut, calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Emil Dardak dan wakil wali kota nomor 2 Solo Respati Ardi-Astrid Vidaya juga masuk dalam daftar calon. Beberapa hari kemudian, giliran Ridwan Komil, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1.

Setelah itu, banyak pasangan calon gubernur—calon wakil gubernur dan calon bupati—yang mendatangi kediaman pribadi wakil bupati atau wali kota Jokowi di Solo untuk mencari dukungan.

Wah, saya tidak hitung, tapi saya ingat kita mengusung 84 orang, kata Jokowi saat ditanya berapa jumlah calon kepala daerah yang didukungnya pada Pilkada 2024.

Dari jumlah kelapa daerah yang terkonfirmasi, Jokowi mengaku belum mengetahui persentase kemenangan pada Pilkada Serentak 2024. Tentu saja Jokowi terbuka kepada semua calon kepala daerah, sehingga jika ada yang menang, itu bukan faktor pendukungnya, namun nyatanya masing-masing calon kepala daerah sudah bekerja keras dalam pilkada.

“Orang-orang saya terbuka untuk semua orang. Kalau ada yang menang, diterima bukan karena endorsementnya, tapi karena kerja kerasnya, integrasi politik di daerahnya, dekat, dan komunikasinya baik dengan masyarakat. “Ini bukan untukku, apa yang bisa aku lakukan?”

Sementara sejumlah calon kepala daerah yang memenangi Pilka serentak, ada pula yang dikaitkan dengan Jokowi. Namun tak semua calon kepala daerah yang unggul dalam quick count menghubunginya.

Hal ini pun dimaklumi oleh Jokowi, sebab seusai pilkada, para calon masih disibukkan dengan aktivitas politiknya.

“Iya kalau nggak, aku tahu semua orang juga sibuk. Jadi ngapain di ponselku, orang-orangku juga nggak ngapa-ngapain. Kalau kamu mau telpon, aku ambil, kemari, ambil Saya tahu mereka masih sibuk memperkuat politik di daerahnya, ujarnya.

Diakui Jokowi, selain calon Gubernur Kaltim Rudi Masud, ada beberapa calon gubernur yang menghubunginya melalui telepon pada Selasa pagi.

Namun mantan Wali Kota Solo itu tak merinci siapa calon pemenang pilkada yang menelponnya, melainkan yang bersangkutan sedang menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci.

Tadi pagi karena pilihan wali kota/bupati usai pemilu ingin segera berangkat umrah, ada yang telepon dari Madinah, tidak perlu disebutkan siapa, ujarnya.

Halaman berikutnya

“Orang-orang saya terbuka untuk semua orang. Kalau ada yang menang, diterima bukan karena endorsementnya, tapi karena kerja kerasnya, integrasi politik di daerahnya, dekat, dan komunikasinya baik dengan masyarakat. “Ini bukan untukku, apa yang bisa aku lakukan?”

Halaman berikutnya



Sumber