Selasa, 3 Desember 2024 – 15:06 WIB
Lalu, LANGSUNG – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengatakan Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiva diduga kerap memungut pungutan dari organisasi kepolisian daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pekanbaru.
Baca juga:
KPU DKI akan menghitung perolehan suara Pilgub pada 7 Desember mendatang
Saat ditemui di Denpasar, Selasa, Alex mengatakan sejumlah pimpinan dinas diduga menyerahkan uang kepada RM, termasuk RSUD provinsi.
“Ada kuota atau biaya dari kepala dinas atau masing-masing OPD, ada pembayaran dari RSUD provinsi, itu (RSUD) juga memberikan sesuatu,” ujarnya.
Baca juga:
Berdasarkan OTT KPK Wali Kota Pekanbaru, ada tambahan barang bukti senilai Rp1 miliar yang disita
Menurut Alex, penyidik terus melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap simpanan uang pejabat daerah. Untuk saat ini setoran tunai masih sebesar RM.
Baca juga:
Kemendagri mengungkap aktivitas Pj Wali Kota Pekanbaru yang terdampak OTT KPK
Namun, kata Alex, tidak menutup kemungkinan uang tersebut dialihkan ke pihak lain.
“Iya untuk saat ini. Tapi kita belum tahu, uangnya diparkir di piamanya atau apa,” ucapnya.
Alex mengaku belum mengetahui berapa biaya di RSUD Kota Pekanbaru. Senada, Alex mengaku belum bisa memastikan besaran dan kisaran iuran pejabat daerah.
“Saya juga belum tahu,” katanya.
Dia membantah uang itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Pilkada para pasangan calon yang bertarung di daerah itu.
Alex memastikan status RM sebagai tersangka karena alat bukti yang ditemukan penyidik memenuhi syarat untuk menetapkan tersangka.
Jadi, yang ditangkap dan mempunyai barang bukti sudah menjadi tersangka, ujarnya.
Namun Alex tidak menyebut artikel yang ditujukan kepada RM tersebut.
Sebelumnya, Plt Wali Kota Riau Pekanbaru Risnandar Mahiva ditangkap penyidik KPK pada Selasa (2/12) malam.
Setelah berbulan-bulan diselidiki oleh detektif, RM ditangkap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan penyidik menyita uang senilai Rp1 miliar lebih dalam penangkapan tersebut. (semut)
Halaman berikutnya
“Saya juga tidak tahu,” katanya sambil membantah dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasangan calon yang bersaing di distrik tersebut.