Rabu, 4 Desember 2024 – 18:45 WIB
Jakarta – Komedian Raditya Dika mencapai kebebasan finansial di usia 30-an dengan menerapkan gaya hidup minimalis. Oleh karena itu, Raditya Dika mengelola keuangan dengan baik dan sehat.
Baca juga:
Para pengajar dan staf membuktikan bahwa hidup hemat dapat membawa pada kebebasan finansial
Banyak orang yang beranggapan bahwa menjalani hidup minimalis berarti tidak membeli barang-barang mewah. Raditya menolak stigma tersebut karena gaya hidup minimalisnya mengedepankan nilai pada setiap barang.
“Bagi saya, gaya hidup minimalis adalah tentang apa yang Anda miliki yang memberikan nilai maksimal atau kebahagiaan maksimal,” kata Raditya Dika seperti dikutip di channel YouTube-nya, Selasa (3/12/2024).
Baca juga:
Harapan baru bagi musisi daerah, akses royalti kini semakin mudah
“Jadi kalau Anda lebih bahagia karena barang berkualitas, maka ada baiknya Anda memiliki barang mewah tersebut. Tapi pastikan barang tersebut bernilai bagi Anda,” tambah Radit.
Baca juga:
Pemerintah naikkan PPN menjadi 12% pada tahun 2025, protes netizen dengan seruan hidup hemat
Annisa juga menjelaskan bagaimana suami Aziza mengelola keuangannya hingga mencapai kebebasan finansial di usia yang terbilang muda. Berikut tips manajemen Radit yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Belilah barang untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain
Pria berusia 39 tahun ini melihat adanya kebutuhan mendesak untuk membeli barang, bukan karena kebutuhan pribadi. Banyak orang membeli produk dengan harapan dapat mengesankan orang lain, pamer di media sosial, atau sekadar menikmati FOMO.
“Jika Anda membeli sesuatu untuk dikagumi orang lain atau untuk dikagumi dalam tanda kutip, menurut saya itu cara yang salah,” kata Radit.
Menurutnya, kebiasaan tersebut sudah menjamur sejak munculnya jejaring sosial. Kebiasaan ini justru berujung pada pemborosan karena keputusan membeli barang bergantung pada orang lain atau hanya sekedar tren dan bukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi.
2. Waktu adalah sahabat investasi
Dengan latar belakang di bidang keuangan, Radit memiliki pengetahuan yang luas di bidang keuangan. Salah satu prinsipnya adalah semakin lama Anda berinvestasi, maka semakin besar pula hasil akhir berupa keuntungan (return).
Bahkan dia tahu apa yang harus dilakukan dengan penghasilannya, kata Radit pada tahun 2005 ketika dia memasukkan royalti pertama dari penjualan buku pertamanya, Kambing Jantan, ke dana pensiunnya.
“Waktu itu umurku baru 25 tahun. Uang royalti itu banyak membantuku selama ini. Bukan (seluruhnya) karena uang royalti, tapi karena uang lain yang kukumpulkan di sana, jadi kalau dipikir-pikir, aku pensiun sekarang – jelas Radit.
3. Uang keluar harus lebih kecil dari uang masuk
Tip untuk menjaga keuangan Anda tetap sehat adalah dengan mengubah taruhannya tidak lebih besar dari taruhannya. Menurutnya, hubungan antara uang masuk dan uang keluar harusnya menjadi pemikiran setiap orang.
“Ada dua cara untuk melakukan ini, menambah pendapatan atau mengurangi pengeluaran,” kata ayah dua anak ini.
4. Banyak pemasukan belum tentu banyak pengeluaran
Menurut Radit, kenaikan belanja tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan yang menjadi ciri khas rekan-rekannya di dunia hiburan. Terutama di kalangan anak muda.
Menurut pria Aquarius, alasan promosinya adalah karena terkejut karena dirinya memegang uang dalam jumlah yang fantastis. Solusinya adalah menahan diri, dan Radit lebih memilih menginvestasikan kelebihan pendapatannya.
“Saya hemat, jadi sebesar apa pun pendapatan saya, pengeluaran saya naik meski sedikit. Karena menurut saya, ketika pendapatan naik, peluang berinvestasi juga ikut naik,” jelasnya.
5. Tidak mau menjadi debitur dan tidak mau menjadi pemberi pinjaman
Tips pengelolaan keuangan yang Radit terapkan adalah menghindari utang baik sebagai peminjam maupun pemberi pinjaman. Prinsip tersebut memang dipertahankan Radit sejak awal karirnya.
Ketimbang meminjamkan uang, Radit lebih memilih membayar jasa seseorang. Dia biasanya bertanya apa yang dapat dilakukan orang tersebut untuknya dan kemudian memberi penghargaan atas apa yang mereka lakukan.
“Banyak persahabatan yang hancur karena hutang dan uang,” kata Radit.
Selain itu, Radit hanya memberikan pinjaman untuk aset yang sedang berkembang seperti rumah. Hindari mengambil kredit mobil karena nilai mobil terus terdepresiasi atau terdepresiasi dari tahun ke tahun.
Halaman berikutnya
Menurutnya, kebiasaan tersebut sudah menjamur sejak munculnya jejaring sosial. Kebiasaan ini justru berujung pada pemborosan karena keputusan membeli barang bergantung pada orang lain atau hanya sekedar tren dan bukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi.