Rabu, 4 Desember 2024 – 17.16 WIB
depok, VIVA – Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menghadiri acara pelantikan Rektor Universitas Indonesia (UI) di Depok. Kang Dedi Mulyadi atau akrab disapa KDM mengatakan UI berpusat di Depok dan merupakan bagian dari wilayah Jawa Barat.
Baca juga:
4 faktor yang membuat perolehan suara Dedi Mulyadi fenomenal, mematahkan kekuasaan PKS di Jabar
“Aku jadi berpikir, apa yang membuat UI-nya keren ketika aku masuk ke UI? Taman, ruang terbuka, ruang hijau dengan banyak pepohonan, banyak danau. Jadi ke depan, begitu saya dilantik, di hari keempat saya akan tandatangani MoU dengan UI. Selanjutnya, UI akan bertanggung jawab mengelola kegiatan pembangunan daerah. Wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Kelima bidang ini menjadi tanggung jawab UI, kata Dedi di UI, Depok, Rabu, 4 Desember 2024.
Baca juga:
Dedi-Erwan menang versi Quick Count, “Tim pemenang: perjuangan belum usai”
Prioritas pembangunan Jabar dikatakan adalah infrastruktur jalan yang terkoneksi dengan baik dan bebas kemacetan. Kedua, penyelamatan ruang hijau, termasuk pengelolaan sampah. Berikutnya adalah peraturan setu di Depok. Setu yang ada ditambang kembali dan kemudian dibuat kawasan baru karena masyarakat membutuhkan banyak ruang terbuka hijau. Penataan ruang tamu agar rumah selanjutnya memiliki desain ekologis.
Oleh karena itu, kalau ditanya kota mana yang paling nyaman di Indonesia? Jawab orang Kota Depok. Mengapa depok merupakan kota ternyaman? karena para pengajar UI, akan menjadi garda terdepan bagi perguruan tinggi untuk menjadi mitra terdepan. “Sebenarnya usulan saya akan seperti ini, misalnya ilmuwan pendampingnya bukan pendamping desa yang sekarang, pendamping desa yang akan datang akan berorientasi pada produksi lulusan,” ujarnya.
Baca juga:
Dedi Mulyadi memanfaatkan rumah dinas Gubernur Jabar sebagai museum, ia tinggal di desa tersebut
Misalnya ingin mengubah pertanian organik di suatu daerah, lulusannya siapa yang berani jadi duta wali kota di desa? Tujuannya adalah mengubah pertanian dari kimia menjadi organik.
“Nanti ada gelarnya, bonusnya berhektar-hektar, bonusnya berhektar-hektar, sehingga kita tidak harus rutin mengeluarkan uang untuk memberikan asisten lulusan di desa-desa, tapi tidak ada produknya,” ujarnya.
Dia ingin itu menjadi sebuah produk. Misalnya lulusan yang menangani sampah, kabupaten ini menjadi pendamping desa, dan pola hidup masyarakatnya sudah berubah dari sampah yang tidak ada gunanya menjadi cacing. kemudian menjadi produk kerajinan, sehingga harus dilakukan dan tridharma perguruan tinggi harus dioptimalkan.
“Jadi menurut saya banyak mahasiswa yang jenius di kampus menjadi tenaga pendukung di pedesaan kabupaten dan diberi uang oleh pemerintah provinsi dan pada akhirnya bisa membiayai studinya. “Orang-orang kreatif ini harusnya bisa berkembang di Jabar,” tutupnya.
Lucunya Dedi Mulyadi Kerahkan 23 Pengacara Bela Korban Bullying SD Subang Hingga Tewas
Dedi juga memastikan Pemprov Jabar akan mengerahkan kelompok penasihat hukum bagi masyarakat yang membutuhkan akses keadilan jika menjadi korban perkara pengadilan.
VIVA.co.id
4 Desember 2024