Komisaris utama penjara Israel ditangkap karena menghalangi penyelidikan

Rabu, 4 Desember 2024 – 09:56 WIB

Tel Aviv, LANGSUNG – Komisaris Utama Layanan Penjara Israel, Kobi Yaacobi, ditahan untuk diinterogasi atas tuduhan menghalangi penelitian dan pelanggaran kepercayaan.

Baca juga:

Israel melancarkan serangan di dekat bandara Damaskus di Suriah

Penangkapannya menyusul penangkapan seorang pejabat senior penjara Israel dan dua petugas polisi menyusul penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Investigasi Internal Polisi. Detail kasusnya, termasuk identitas dua petugas polisi yang terlibat, masih dalam penyelidikan.

Baca juga:

Sebelum pelantikannya, Donald Trump mengancam akan memberikan hukuman berat jika para tahanan di Gaza tidak dibebaskan

Yaakobi dibebaskan setelah lebih dari 12 jam ditahan dengan persyaratan yang ketat, termasuk larangan kontak dengan tersangka lain dalam kasus tersebut.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir membela Yaacobi setelah penangkapannya.

Baca juga:

Hamas mengatakan 33 sandera tewas di Gaza

Ben-Gvir memuji pria tersebut sebagai pejuang tanpa pamrih bagi Israel dan mencatat bahwa di bawah kepemimpinannya, pemerintahan dan ketertiban telah dibangun di layanan penjara.

Ben-Gvir, yang awal tahun ini mempromosikan Yaacobi menjadi kepala layanan penjara, sekali lagi berpendapat bahwa penangkapan itu adalah bagian dari kampanye politik yang dipimpin oleh Jaksa Agung Gali Baharav-Miara untuk mencemarkan nama baik dirinya.

“Jaksa Agung dan Kejaksaan Negeri menggunakan Departemen Investigasi Internal Kepolisian untuk mencegah pejabat senior Lembaga Pemasyarakatan dan petugas polisi menerapkan kebijakan saya dan kebijakan pemerintah sayap kanan,” tulis Ben-Gvir, seperti dikutip Middle. Monitor Timur, Rabu 4 Desember 2024.

VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir

VIVA Militer: Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir

Menurut Times of Israel, Yaacobi meminta petugas polisi wanita tersebut untuk membujuk orang lain agar menghapus pesan Telegram yang dianggap berbahaya bagi Ben-Gvir.

Selain itu, petugas memberi tahu orang tersebut bahwa perkembangan kariernya bergantung pada penyelesaian permintaan.

Dalam sebuah pernyataan kepada Channel 12, Yaacobi mengatakan kondisi pembebasannya menghalangi dia untuk membahas penyelidikan tersebut.

“Saya langsung minta konferensi pers, tapi dihalangi,” ujarnya.

“Saya hanya bisa bilang, tidak ada yang saya sembunyikan dan tidak ada yang saya sembunyikan. Saya berjanji akan menjawab semuanya secepatnya,” tutupnya.

Halaman berikutnya

Sumber: middleeastmonitor.com

Halaman berikutnya



Sumber