Rabu, 4 Desember 2024 – 20:33 WIB
Jakarta – Badan Nasional Pemberantasan Narkotika (NCAA) mengikuti seminar kerjasama internasional melawan peredaran narkoba ilegal pada tanggal 2-4 Desember 2024 di Bangkok, Thailand. Acara ini diselenggarakan atas inisiatif pemerintah Perancis, Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Kerja Sama Keamanan Internasional (DCIS), Douanes & Droits Indirects (Bea dan Cukai), Kedutaan Besar Perancis di Thailand.
Baca juga:
Upaya penyelundupan 20 kg ganja lewat Papua berhasil digagalkan, 3 pelakunya merupakan warga negara Papua Nugini.
M Aria Wibisono, Direktur Kerja Sama, Deputi Hukum dan Kerjasama BNN mewakili lembaganya dalam acara tersebut. Aria Vibisono membahas perkembangan dan operandi peredaran narkoba dalam pemaparannya.
Diketahui, peredaran gelap narkoba yang masuk ke Indonesia berasal dari tiga wilayah, yaitu “Merak Emas” (Amerika Selatan), “Bulan Sabit Emas” (Afghanistan, Iran, Pakistan) dan “Segitiga Emas” (Thailand, Myanmar, Laos). 80% barang terlarang masuk melalui laut melalui kapal.
Baca juga:
Polisi menemukan ganja dan sabu diedarkan pada malam tahun baru.
BNN, kata dia, berkomitmen memerangi peredaran narkoba internasional melalui kerja sama hubungan bilateral antar pemerintah.
Oleh karena itu, UNODC memerangi peredaran narkoba dengan memperkuat kerja sama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), ASEAN Ministerial Meeting on Narcotic Drugs (AMMD) dan hubungan bilateral antar pemerintah. , Rabu, 4 Desember 2024.
Baca juga:
Bea Cukai, Polisi, dan BNN berhasil mengungkap dua barang selundupan berupa Sabu dan Ekstasi asal Malaysia
Ia menambahkan, dalam mengusut berbagai kasus seperti penangkapan, Indonesia telah berkoordinasi dengan berbagai negara mengenai masalah hukum, salah satunya adalah penerbitan Red Notices melalui Interpol, serta kerja sama dengan pemangku kepentingan di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, BNN berupaya memperkuat kerja sama pertukaran informasi intelijen dan peningkatan kapasitas aparat penegak hukum.
“Kami berharap seminar ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam mengakhiri peredaran narkoba di Asia Tenggara dan dunia,” ujarnya.
Operasi gabungan penyelundupan 4,4 kg sabu di Bandara Soekarno-Hatta tidak berhasil.
Barang ilegal tersebut disamarkan sebagai keramik lantai dan dikirim melalui paket konsinyasi dari Dubai ke Jakarta. Penangkapan dilakukan di area kargo Bandara Soekarno-Hatta.
VIVA.co.id
4 Desember 2024