Rabu, 4 Desember 2024 – 08:32 WIB
Jakarta – Kasus pembunuhan yang melibatkan bocah 14 tahun di Lebak Bulus, Jakarta Selatan menghebohkan publik. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun menyerang keluarganya.
Baca juga:
Psikolog Anak Lebak Bulusda Beberkan Faktor Penyebab Remaja Membunuh Orang Tuanya
Ayah dan neneknya tewas dalam serangan itu. Sementara sang ibu masih dalam kondisi kritis akibat diserang. Belum jelas apa yang dilakukan anak tersebut atas tindakan nekat tersebut. Lantas, jika dilihat dari sisi psikologis, apa yang membuat bocah ini bertindak sembarangan hingga menyebabkan kematian ayah dan neneknya? Gulir untuk mengetahui jawabannya!
Meity Arianty, psikolog klinis, menjelaskan, dalam beberapa kasus pembunuhan, biasanya terjadi karena ada pemicunya, seperti pertengkaran, umpatan, pukulan, atau pemicu lainnya. Selain itu, biasanya diawali dengan konflik keluarga yang berkepanjangan, kemudian kemarahan tersebut dilampiaskan melalui kekerasan.
Baca juga:
Polisi mengungkap situasi terkini anak yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus.
“Entah apa motifnya, tapi yang saya dengar remaja tersebut marah kepada orang tuanya karena terlalu sering memintanya membaca dan tidak sempat bermain. Laporan lain juga menyebutkan bahwa remaja tersebut “dibisikkan” makanya dia melakukan ini,” ucapnya saat itu. VIVARabu, 4 Desember 2024.
Baca juga:
Remaja di Lebak Bulus yang membunuh ayah dan neneknya secara brutal ini dikenal hangat dan ramah.
Menurut Meity, itu adalah dua hal yang berbeda, berdasarkan persoalan pelaku yang selalu minta belajar dan tidak sempat bermain. Untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak, perlu dilakukan pemeriksaan psikologis secara lengkap.
Jika rumor yang menjadi alasan anak tidak berpikir panjang dan terus-menerus meminta untuk belajar itu benar, maka secara psikologis anak tersebut mengalami depresi, dan akumulasi amarah yang telah lama terpendam berujung pada kebencian yang dibawanya
“Kedua hal ini tentu berbeda, yang pertama secara psikologis remaja ini mengalami depresi dan memiliki penumpukan amarah yang sudah lama terpendam hingga berujung pada balas dendam, mungkin ada konflik atau trauma, atau remaja ini memiliki sifat agresif. dan emosinya tidak stabil, atau karena alasan lain, “Kalau tidak, yang terakhir ini terkait dengan” berbisik “. Jika benar, remaja ini mungkin mengidap penyakit jiwa, yang memerlukan pemeriksaan psikologis.”
Atraksi JKFF 2024 mulai dari fashion anak-anak hingga pertunjukan musik yang memukau
Mengusung tema inspiratif, JKFF 2024 menjadi panggung para desainer muda dan ajang hiburan yang tak terlupakan.
VIVA.co.id
4 Desember 2024