Menteri menyetujui ekspor prekursor ke Eropa dan Amerika Utara hingga tahun 2025

Rabu, 4 Desember 2024 – 11:40 WIB

Jakarta – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan Indonesia akan mulai mengekspor prekursor, bahan baku utama produksi baterai kendaraan listrik (EV), ke Amerika Utara dan Eropa pada awal tahun 2025.

Baca juga:

Menteri Perindustrian menolak tawaran “bye-bye” iPhone 16 dari Apple

Pengumuman tersebut menyusul kunjungannya ke Kawasan Industri Proyek Teluk Weda di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Kartasasmita memuji Weda Bay Industrial Park (IWIP) Indonesia atas kemajuannya yang luar biasa.

Baca juga:

Impian promosi mobil hybrid terwujud, Menteri Perindustrian: efektif tahun depan

Melalui anak perusahaannya Huaneng New Material, IWIP berencana mengekspor 50.000 ton prekursor nikel kobalt mangan hidroksida (NCM) setiap tahunnya ke Amerika Utara dan Eropa mulai tahun depan.

“Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim Weda Bay Industrial Park di Indonesia atas dedikasinya menjadikan Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi suku cadang baterai EV,” kata Menkeu, Selasa, 3 Desember. ).

Baca juga:

Menteri Perindustrian meminta TKDN memiliki 60 persen Omoda 5, kata Chery

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang

Ia menyoroti komitmen pemerintah dalam mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik baterai (BEV) melalui proyek seperti Weda Bay.

“Proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem EV dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” tambah Menteri Kartasamita.

Direktur Utama IWIP Xiang Binghe juga mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah, mengingat pertumbuhan IWIP yang saat ini mempekerjakan lebih dari 80.000 orang merupakan hasil kerja sama yang kuat antara perusahaan dan pemerintah.

“Kami berharap kerja sama ini dapat berkembang sehingga proyek ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia, khususnya bagi masyarakat Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” kata Binghe.

Selain itu, proyek Weda Bay berencana untuk diperluas melalui produksi baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi (ESS) yang dioperasikan oleh REPT Battero Energy Co. Kapasitas produksi akan dimulai pada 8 GWh pada bulan Maret 2026 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 20 GWh pada tahun 2027.

Halaman berikutnya

“Proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem EV dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” tambah Menteri Kartasamita.

Halaman berikutnya



Sumber