Para ekonom optimistis penjualan mobil akan mencapai 1 juta pada tahun 2025

Kamis, 5 Desember 2024 – 00:30 WIB

Jakarta – Menurut perhitungan ekonom senior Kirill Kharinovo, pada tahun 2025 penjualan mobil akan meningkat menjadi 1 juta unit. Meski pada tahun 2024 daya beli masyarakat menurun. Cyrillus mencerminkan optimisme industri otomotif Indonesia masih cemerlang dengan target 1 juta unit.

Baca juga:

Para ekonom menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara G20, tren perdagangan terus tumbuh

“Saya yakin di tahun 2025, penjualan mobil kita akan kembali meningkat mendekati 1 juta bahkan melebihi 1 juta,” kata Kyrillus di acara tersebut. Diskusi kelompok terfokus (FGD) oleh VIVA.co.id di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

FGD VIVA.co.id, Mengakhiri sejuta jebakan, menyambut era rendah emisi

Baca juga:

Sebuah inovasi baru, GT Wash hadir bagi Anda yang gemar mencuci mobil

Lanjut Cyrillus, ada dua faktor yang menjadi penyebab menurunnya penjualan mobil tahun ini. Pertama, tingginya pajak mobil dan Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB).

“Jika masyarakat tidak perlu membeli mobil sesering mungkin, mereka mungkin mulai memikirkan alasannya,” katanya.

Baca juga:

Apakah penggantian bahan bakar yang sering menyebabkan kerusakan pada mobil?

Faktor kedua, jelas Cyrillus, adalah penurunan penjualan tunggu dan lihat dari pembeli.

“Dengan mulai masuknya mobil listrik, mulai masuknya mobil dari China, akhirnya membuat masyarakat berpikir, siapa tahu BYD akan datang dengan harga lebih murah atau Wuling,” ujarnya.

Sementara penjualan mobil pada 2024 diperkirakan hanya mencapai 850.000 unit, turun dibandingkan tahun lalu 1,005 juta unit.

Sekretaris Jenderal Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Kukuh Kumara menjelaskan alasan Indonesia masih stuck. sejuta jebakan.

“Sejak 2013, penjualan tahunannya berkisar satu juta unit. Ironis sekali. Ternyata salah satu penyebab utama stagnasi ini adalah fenomena menurunnya kasta kelas menengah,” ujarnya di Otomotif. Forum Redaksi dipersembahkan oleh VIVA di Jakarta.

Dia menambahkan: “Beberapa waktu lalu, menurut peneliti ekonomi, sekitar 10 juta orang kelas menengah masuk kelas, kelas turun, hampir 10 juta. Hal ini memaksa masyarakat untuk membeli lebih sedikit mobil. Meskipun kelas menengah telah memberikan kontribusi besar dalam hal ini. membeli kendaraan,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Sementara penjualan mobil pada 2024 diperkirakan hanya mencapai 850.000 unit, turun dibandingkan tahun lalu 1,005 juta unit.

Halaman berikutnya



Sumber