PKB menilai olok-olok Miftah dengan penjual es teh itu bertentangan dengan karakter Prabowo.

Rabu, 4 Desember 2024 – 16.57 WIB

Jakarta – Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid menilai perkataan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman kepada penjual es teh saat berpidato di Magelang (Jawa Tengah) bertentangan dengan karakter Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga:

Prabowo Sebut Sedikit Orang Anggap Saham Itu Judi, Begini Tanggapan BEI

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto selalu mengedepankan dan menghormati masyarakat miskin serta tidak ingin masyarakat lemah tertindas. Selain itu, Presiden ingin mengentaskan kemiskinan di Tanah Air.

Meski disekitarnya ada orang-orang yang berbeda orientasi, tapi yang pasti kontras dan pasti jadi sorotan, kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Baca juga:

Gus Miftach dari Manchester United berbicara: Es teh atau trofi pendukung sama mulianya

Ekspresi tersenyum penjual es teh yang dipermalukan, Gus Miftach, menjadi fokus

Foto:

  • Instagram @infobdgbaratcimahi

Miftoh mengatakan, hal ini harus menjadi pembelajaran bagi dirinya dan masyarakat umum.

Baca juga:

Presiden Prabovo menegur Miftak karena mengejek penjual es

Meski kini berstatus pejabat publik, kata dia, Miftah tetap dikenal sebagai tokoh agama. Jadi, dia mengira Miftoh melontarkan lelucon yang tidak pantas.

Ia pun tak menampik ada pihak yang menuntut pencopotan Miftoh dari jabatannya. Sebab hal tersebut, kata dia, merupakan pemikiran yang lahir dari perasaan marah.

“Ya, semua orang boleh mengutarakan pendapatnya, apalagi kalau orang sedang marah. Ya, kita tidak bisa melarangnya,” ujarnya.

Presiden Prabu Subianto

Presiden Prabu Subianto

Ucapan Miftoh Maulana soal pengajiannya di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial. Kebanyakan orang menganggap kata-kata tersebut sebagai penghinaan terhadap warga yang menjual es teh.

Faktanya, di jejaring sosial

Miftah Maulana dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Khusus Presiden (SPR) Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembangunan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih. (semut)

Halaman berikutnya

Ia pun tak menampik adanya pihak yang menuntut pencopotan Miftoh dari jabatannya. Sebab hal tersebut, kata dia, merupakan pemikiran yang lahir dari perasaan marah.

Halaman berikutnya



Sumber