Prajurit TNI ditemukan di dekat Pulau Babi, jenazah beku ternyata Yanto

Rabu, 4 Desember 2024 – 12:18 WIB

VIVA – Keindahan alam Pulau Babi di Bengkalis, Riau ternyata sangat berbahaya jika kita lengah dan ceroboh. Jika Anda melakukan kesalahan, hidup Anda akan dalam bahaya.

Baca juga:

Haru, seorang jenderal TNI Marinir, berduka atas jenazah prajurit terbaiknya

Hal inilah yang dialami Yanto, warga Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara. Ia terjatuh saat memancing dan hilang di lautan Palau Babi.

Yanto hilang sejak Jumat, 29 November 2024 diterjang badai gelombang laut Pulau Babi.

Baca juga:

Korea Selatan mencabut darurat militer segera setelah diumumkan

VIVA Militer: Prajurit TNI AL mengevakuasi jenazah Yanto

Berdasarkan siaran resmi Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai yang dilansir VIVA Militer pada Rabu 4 Desember 2024, Yanto hilang sejak Jumat 29 November 2024 di perairan ganas Pulau Babi.

Baca juga:

Ketegangan di Korea Selatan setelah Presiden Yoon mengumumkan darurat militer, mengirimkan helikopter dan pasukan ke DPRK

Mendapat informasi hilangnya Yanto, Lanal Dumai segera memberangkatkan prajurit TNI dari Posko Angkatan Laut Tanjung Medang untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan bersama tim SAR gabungan.

Pencarian Yanto diawali dengan pencarian daratan di sekitar Pulau Babi dan Pulau Rupat. Namun Yanto tidak pernah ditemukan. Kemudian dengan menggunakan speedboat, prajurit TNI menyisir perairan.

VIVA Militer: Prajurit TNI AL mengevakuasi jenazah Yanto

VIVA Militer: Prajurit TNI AL mengevakuasi jenazah Yanto

Proses pencarian Ianto bukanlah perkara mudah. Berhari-hari prajurit TNI harus menghadapi cuaca buruk dan gelombang tinggi yang tidak bersahabat. Belum lagi wilayah sapuannya sangat luas. Meski begitu, keinginan prajurit TNI untuk mencari Ianto tak surut sedikit pun.

Akhirnya Selasa sore, atau hingga empat hari setelah korban hilang. Prajurit TNI menemukan mayat membeku di permukaan laut.

Awalnya tidak ada yang menyangka jasad yang dibekukan itu milik Yanto karena tempat ditemukannya jasad itu jauh dari tempat Yanto menghilang.
Sehingga prajurit TNI menemukan jenazah tersebut di perairan sekitar Boya Babang atau 3 mil laut dari tempat Yanto menghilang.

VIVA Militer: Prajurit TNI AL mengevakuasi jenazah Yanto

VIVA Militer: Prajurit TNI AL mengevakuasi jenazah Yanto

Setelah didekati dan divisualisasikan, ternyata ciri-ciri mayat yang dibekukan itu sama seperti saat Yanto terakhir kali menghilang. Mulai dari fitur fisik hingga fitur aksesoris wearable. Dan dipastikan jenazah tersebut memang Yanto yang sudah meninggal.

Terakhir, prajurit TNI dan tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Yanto dari laut ke speedboat. Jenazah kemudian dibawa ke darat dan diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

Menurut Komandan Lanal Dumai, Kolonel Marinir (P) Boy Yopi Hamel, operasi SAR militer yang dilakukan prajurit TNI terhadap Yanto merupakan salah satu tugas pokok prajurit TNI AL. Dan sejalan dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), salah satu aspek penting adalah komitmen setiap prajurit Jalasena Samudera untuk berada di masyarakat dan membantu dalam keadaan darurat seperti kecelakaan di laut. Di perairan Indonesia.

Baca: Haru, Jenderal Marinir TNI Berduka atas Jenazah Prajurit Terbaiknya

Halaman berikutnya

Sumber: Lanal Dumai

Halaman berikutnya



Sumber