Ari Ginanjar: Penting bagi pemimpin untuk memiliki karakter intelektual, emosional, dan spiritual yang seimbang

Kamis, 5 Desember 2024 – 23:58 WIB

VIVA – Kurikulum Emotional and Spiritual Quotient (ESQ) tetap efektif dalam melahirkan pemimpin berkarakter yang mampu menjawab tantangan zaman. Dengan pendekatan holistik, pelatihan ini membantu peserta menjadi lebih tangguh dan visioner dalam mencapai keseimbangan mental, emosional, dan spiritual.

Baca juga:

Prabovo mengajak masyarakat hormati Jokowi: tidak membela, semua pemimpin punya kelemahan

Ari Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Corp, mengatakan kepada media, Kamis (5/12/2024): “Pemimpin harus memiliki karakter intelektual, emosional, dan spiritual yang seimbang, yang dapat membangun kepercayaan dan memberikan pengaruh positif terhadap tim.

“ESQ Corp, sebagai pionir dalam pembangunan manusia yang berbasis pada nilai-nilai spiritual dan emosional, telah membuktikan efektivitas pendekatan ini dalam membina individu yang lebih seimbang dan produktif,” tambahnya.

Baca juga:

Menurut Buya Yahya, ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pemimpin

Menurut Ari, berdasarkan hasil survei terbaru, pengaruh pengembangan IQ, EQ, dan SQ secara simultan terhadap aspek pribadi peserta diklat dapat meningkatkan kesadaran diri, atau peserta menjadi lebih sadar akan potensi, kelebihan, dan kelemahan dirinya.

“Efek selanjutnya adalah mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik karena kombinasi kecerdasan rasional (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kesadaran spiritual (SQ) memungkinkan orang mengambil keputusan yang etis dan rasional,” ujarnya. Aria.

Baca juga:

Comeback Vanesha Prescilla di “I Don’t Want to End Here” adu akting dengan Bryan Domani

Penting juga untuk memiliki pemahaman tentang cara mengelola stres dan konflik secara konstruktif.

Secara profesional, pertama-tama, dapat lebih mengoptimalkan kinerja. kedua, hal ini menciptakan kepemimpinan etis yang dapat membangun kepercayaan dan memberikan dampak positif pada tim.

Selain itu, aspek sosial menciptakan hubungan yang lebih harmonis. Bukan tidak mungkin orang dapat mengembangkan hubungan interpersonal yang sehat dan mendalam karena EQ yang dikembangkan.

Aspek sosial juga membantu masyarakat hidup dengan tujuan lebih besar yang tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri tetapi juga masyarakat.

Menurut Ari, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap peserta pelatihan ESQ Leadership Center, 85 persen peserta melaporkan peningkatan keterampilan manajemen emosi dan 70 persen merasa lebih baik secara mental dan etis dalam bekerja.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pelatihan ini mengurangi tingkat stres kerja hingga 40% di antara peserta di sektor korporasi.

“Sebuah studi yang dilakukan di Indonesia oleh universitas terkemuka menemukan bahwa pemimpin dengan integrasi EQ dan SQ yang tinggi cenderung menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan inovatif. “Data menunjukkan kinerja tim meningkat 25% setelah penerapan pelatihan berbasis EQ dan SQ,” ujarnya.

Kemudian, penelitian di sekolah yang menerapkan program pengembangan holistik (IQ, EQ, SQ) menunjukkan prestasi akademik siswa meningkat hingga 30%, dengan berkurangnya perilaku agresif dan peningkatan empati di kalangan siswa.Ada pesan-pesannya, tambahnya.

Untuk membuktikan dampak nyata dari pelatihan holistik tersebut, dilakukan studi kasus di sebuah perusahaan multinasional yang hasilnya menunjukkan bahwa setelah melaksanakan pelatihan berbasis IQ, EQ dan SQ, perusahaan meningkatkan kepuasan karyawan hingga 50%. meningkatkan loyalitas karyawan karena lebih dihargai secara emosional dan spiritual.

Di institusi pendidikan, program seperti ESQ Education di sekolah swasta menunjukkan bahwa siswa lebih mampu mengelola emosi mereka di bawah tekanan akademis, sehingga meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas mereka.

“Dengan demikian, dampak program ini terbukti signifikan melalui laporan pengalaman peserta dan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Program ini menciptakan individu yang seimbang secara mental, emosional, dan spiritual, yang pada akhirnya membawa diri dan lingkungan menjadi lebih baik manfaat berkelanjutan bagi lingkungan,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Menurut Ari, berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap peserta pelatihan ESQ Leadership Center, 85 persen peserta melaporkan peningkatan keterampilan manajemen emosi dan 70 persen merasa lebih baik secara mental dan etis dalam bekerja.



Sumber