Bojan Hodak kecewa dengan kekalahan Persib dari Zhejiang, pertahanan terlihat buruk

Jumat, 6 Desember 2024 – 02:35 WIB

Bandung, VIVA – Kampanye AFC Champions League 2 Persib Bandung akan berakhir setelah Kabupaten Bandung kalah 3-4 dari Zhejiang FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis, 5 Desember 2024.

Baca juga:

Bek tangguh Persib itu mengincar laga melawan Zhejiang

Beckham Putra Nugraha, David da Silva ’70, dan Tyronne del Pino ’90+4 menyumbang tiga gol Persib pada menit ke-31. Sedangkan empat gol kemenangan Zhejiang FC dicetak oleh Franko Andrijasevich pada menit 15-40 dan Jean Evrard Kouassi pada menit 22-58.

Pelatih kepala Persib Bojan Hodak mengaku kecewa dengan hasil akhir anak asuhnya pada laga tersebut. Kekalahan ini menyingkirkan Persib dari Liga Champions AFC 2.

Baca juga:

Pelatih Zhejiang FC menyebut lawan Persib seperti di final

Dia pikir lini ofensifnya bagus, tapi pertahanannya buruk. Beberapa kesalahan kunci dilakukan oleh barisan pertahanan Skuad Maung Bandung sehingga tim tamu sukses memanfaatkannya untuk mencetak gol.

“Hasilnya buruk, menurut saya kami bermain sangat baik dalam menyerang, kami punya banyak peluang dan berhasil mencetak tiga gol. Jadi tidak perlu dibahas,” kata Bojan usai pertandingan.

Baca juga:

Inilah daftar pemain Persib yang tidak bermain pada laga Liga Champions 2 melawan Zhejiang FC.

“Tapi buruk sekali di lini pertahanan. Ada kesalahan individu. Saat kami bermain di level ini, jika ada kesalahan individu, maka tim lawan akan menghukumnya. Jadi, inilah perbedaan Liga 1 dan Liga Champions,” ucapnya. .

Pelatih asal Kroasia itu mengakui anak asuhnya tidak bermain leluasa sejak awal pertandingan. Hal tersebut tak lepas dari permainan yang akan menentukan nasib Persib ke depan.

“Wajar jika mereka terlihat gugup, karena mereka mempunyai peluang untuk melaju ke babak berikutnya. Dan saya katakan, sudah sepuluh tahun kami tidak bermain di turnamen ini,” ujarnya.

Bojan menuturkan, tidak mudah bermain di level Asia karena ada perbedaan kualitas dengan liga domestik. Jadi, jika melakukan kesalahan, tim lawan bisa menghukumnya dengan gol.

“Ketika kami bermain di level ini, kualitasnya, kualitas individunya, berbeda. Anda bisa melihat bahwa pemain No. 11 dan No. 17 adalah separuh dari tim kami. Setiap kali kami membuat kesalahan, mereka menghukum mereka, mereka berada di puncak. -pemain kelas.” dia menjelaskan.

Halaman selanjutnya

“Wajar jika mereka terlihat gugup, karena mereka mempunyai peluang untuk melaju ke babak berikutnya. Dan saya katakan, sudah sepuluh tahun kami tidak bermain di turnamen ini,” ujarnya.



Sumber