Kamis, 5 Desember 2024 – 17:09 WIB
Jakarta – HighScope Film Festival (HiFFest) tahunan tingkat pelajar SMA yang diselenggarakan oleh OSIS SMP HighScope Indonesia TB Simatupang kembali hadir dengan tema tahun ini. Hidupkan kembali budaya kita. Tema ini mengajak para sineas muda untuk menceritakan kisah perjalanan dan pertumbuhan bangsa kita serta mendalami konsep pelestarian budaya.
Baca juga:
Siswa SMA Indonesia yang bangga memenangkan JA SparktheDream Asia Pacific
Di saat generasi muda semakin tertarik pada budaya asing, berhubungan kembali dan merayakan warisan nasional menjadi hal yang sangat penting. Melalui kekuatan storytelling, HiFFest menjadi pengingat masyarakat bagaimana generasi muda Indonesia bisa merayakan dan mengapresiasi kekayaan budaya bangsa di era modern ini.
Di usianya yang ke-19, HiFFest terus membuka pintu bagi seluruh siswa SMA untuk mengembangkan idenya melalui film pendek di HighScope Indonesia dan sekolah lain di Indonesia. Tahun ini HiFFest menampilkan 8 (delapan) film pendek karya 8 (delapan) siswa sekolah peserta.
Baca juga:
Kreativitas tanpa batas! 5 film pendek terbaik meraih Fesbul Award 2024
Kedelapan sekolah peserta tersebut adalah: SMA Anderson (Kala Kirana), SMA Al-Azhar 3 Bintaro (Skeptis), SMA Dian Didaktika (Kelas Tari), SMA Baitul Maal (Celluloid Reverie), SMA HighScope Bali (Jam Nem ). ), SMP HighScope Bintaro (Prasongko), SMP HighScope Kelapa Gading (gagal bukan berarti gagal) dan SMP HighScope TB Simatupang (Rahasia Hati).
Rangkaian acara HiFFest 2024 terdiri dari dua tahap, yaitu Workshop Film selama dua hari dan acara utama – Awards Day. Workshop akan dilaksanakan pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2024. Workshop film merupakan wadah bagi peserta untuk menerima arahan dari para mentor Karnos Film.
Baca juga:
Bongkar Tantangan Comic 8, Oki Rengga: Rating Bukan Hanya Soal Posisi
Workshop ini akan mencakup berbagai kelas dasar-dasar pembuatan film, antara lain Pembuatan Film bersama Ario Rubbik, Penulisan Skenario bersama Mutiara Rizki, Akting bersama Okki Yudiandra, Editing bersama Rizki Amarullah, dan Sinematografi bersama Adam Siana (Soundtrap) dan Aprimela (Sepatu Putih). Perusahaan Pasangan).
Pada hari penghargaan tersebut, delapan judul film di atas diputar dan dinilai oleh lima juri yang merupakan praktisi dan ahli di bidangnya, yaitu: Nungki Kusumatuti (Kretek Kyz, Radit wa Jani, Perempuan Dalam Pasungan), Samo Rafael (Kupu Kupu Kertas, Pelacur). Doa, Ujung Dunia), Ario Rubbik (Barongsai Terakhir, Hijab Jatuh Cinta, Hanya Satu Jam) dan Kanya Kamili Priyanti (Gadis Kretek, Gadis Gosip Indonesia, Tunnel Indonesia).
Berikut daftar pemenang HiFFest 2024 pada masing-masing kategori:
- Poster Film Terbaik – Kalah Bukan Berarti Kalah (SMP Sekolah HighScope Indonesia – Kelapa Gading)
- Skenario Terbaik – Kala Kirana (SMP Anderson)
- Sinematografi Terbaik – Jam Nem (HighScope Indonesia High School – Bali)
- Editor Film Terbaik – Rahasia Hati (Sekolah Menengah HighScope Indonesia – TB. Simatupang)
- Soundtrack Asli Terbaik – Prasongko (Sekolah Menengah HighScope Indonesia – Bintaro)
- Komposisi Suara Terbaik – Rahasia Hati (Sekolah Menengah HighScope Indonesia – TB. Simatupang)
- Pertunjukan Langsung Terbaik – Prasongko (Sekolah Menengah HighScope Indonesia – Bintaro)
- Aktor Terbaik – Skeptisisme (SMP Al-Azhar 3 Bintaro)
- Aktris Terbaik – Pelajaran Tari (SMPI Dian Didaktika)
- Sutradara Terbaik – Kala Kirana (SMA Anderson)
- Film Terbaik – Kala Kirana (SMP Anderson)
- Film Favorit – Jam Nem (HighScope School Middle School Indonesia-Bali)
- Wallpaper Favorit – Lamunan Seluloid
Kategori Mural Terbaik ditambahkan untuk menyelaraskan dengan tema Menghidupkan Budaya Kita, karena media mural dapat menginterpretasikan tema secara visual dan menciptakan identitas visual yang kuat pada film-film tersebut. Para juri memberikan nilai tinggi pada HiFFest 2024. Nungki Kusumastuti sangat senang dengan pengalaman pertamanya menjadi wasit.
“Kreativitas anak-anak luar biasa dan cerdas sekali. Makanya saya punya harapan besar dunia perfilman Indonesia terus maju dan berkembang. Karena anak-anak SMA pun sudah membuat film yang bagus. serta melakukan penelitian tentang budaya, hubungan sosial, hebat, luar biasa,” kata Nungki.
Samo Raphael mengutarakan pendapat serupa. “Menyenangkan sekali menjadi juri hari ini, suatu kehormatan melihat seperti apa karya generasi selanjutnya. Ternyata semuanya baik-baik saja. Saya ingin menyampaikan kepada para peserta yang hadir hari ini bahwa industri perfilman Indonesia kini sudah lebih terbuka. Sekarang rasanya seperti waktu yang tepat untuk mulai belajar dan bereksperimen dengan pembuatan film.”
Kanya Kamili Priyanti, lulusan TB Simatupang HighScope Indonesia, merasa sangat bangga bisa kembali diundang menjadi juri. “Senang sekali bisa diundang ke Hiffest karena mengingatkan saya pada masa saya masih di sekolah ini. “Saya berharap peserta tahun ini terus berkarya tanpa takut melakukan kesalahan, karena kita bisa belajar dari kesalahan,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Pada hari penghargaan tersebut, delapan judul film di atas diputar dan dinilai oleh lima juri yang merupakan praktisi dan ahli di bidangnya, yaitu: Nungki Kusumatuti (Kretek Kyz, Radit wa Jani, Perempuan Dalam Pasungan), Samo Rafael (Kupu Kupu Kertas, Pelacur). Doa, Ujung Dunia), Ario Rubbik (Barongsai Terakhir, Hijab Jatuh Cinta, Hanya Satu Jam) dan Kanya Kamili Priyanti (Gadis Kretek, Gadis Gosip Indonesia, Tunnel Indonesia).