Dr Tirta telah mengungkapkan formula nutrisi untuk menurunkan berat badan

Kamis, 5 Desember 2024 – 11:10 WIB

Jakarta – Jelang akhir tahun, banyak sekali resolusi yang ingin dicapai di tahun baru. Salah satu resolusi yang selalu ada dalam daftar orang-orang adalah menjadi lebih ramping. Tahun baru, tampilan baru adalah resolusi yang ingin dicapai.

Baca juga:

10 Pilihan Makanan Pengganti Nasi untuk Diet yang Tak Akan Membuat Anda Cepat Kelaparan

Tak heran jika sebagian besar dari kita berencana mencari gym atau pusat kebugaran untuk mulai berolahraga. Seperti yang Anda ketahui, rajin berolahraga merupakan salah satu kunci bentuk tubuh ideal kita. Gulung lagi, oke?

Namun dalam menurunkan berat badan, tidak hanya olahraga saja, tapi juga mengatur asupan makanan juga tak kalah penting. Dokter Tirtha mengetahui hal ini.

Baca juga:

Inilah 5 Tempat di Rumah Anda yang Mengundang Nyamuk Bertelur!

“Kalau gendut pasti sudah tahu sistematika kalori dalam kalori. Kalau gendut mau kurus, gimana caranya? Kalori (kalori) bisa dikurangi sehingga bisa mengatur pola makan yang masuk ke dalam tubuh. .,” ujarnya dalam potongan video yang diunggah akun TikTok @tipscipeng.

Baca juga:

7 cara menurunkan berat badan yang efektif ini cocok untuk orang Mager

Pria berkacamata ini menemukan bahwa ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda kurangi untuk membantu program diet Anda. Yang pertama dan terpenting, sumber lemak jenuh yang menjadi akar penyebab obesitas adalah gorengan.

“Kenapa disebut lemak jenuh? Karena banyak menggunakan lemak. Kalau mau makan gorengan enak, goreng sendiri di rumah pakai minyak yang masih bening. Simak kenapa” Ada lemak jenuh di minyak sekali pakai karena sangat tinggi kalori,” katanya.

dr Tirta membeberkan gangguan kesehatan yang dialami Zhang Zhi Jie

Lanjut Dr. Tirta, masih banyak orang yang menyantap gorengan bersama nasi. Kombinasi ini pasti akan berhasil pengambilan ganda menyebabkan penambahan berat badan.

“Jadi kalori di nasi itu sudah kalori, kalori kalau digoreng pakai lemak jenuhnya besar. Kalau dimakan dengan soba, enak,” ujarnya.

Selain itu, beberapa jenis makanan yang mengandung lemak jenuh lainnya juga sebaiknya dihindari. Mulai dari produk susu, santan, keju, susu sapi, gage hingga makanan olahan dengan cara dibakar.

Selain itu, dr. Tirta juga menemukan, masyarakat tidak boleh berhenti mengonsumsi karbohidrat, seperti nasi, yang membuat gemuk. Sebab karbohidrat sendiri tetap dibutuhkan tubuh sebagai cadangan energi.

“Tetapi kita tetap membutuhkan karbohidrat untuk energi. Kita makan pada siang hari, karena pada siang hari otak berada pada titik terendah ketika merasa lelah, karena membutuhkan energi,” kata Tirta.

Halaman selanjutnya

Sumber: Instagram/@dr.tirta

Halaman selanjutnya



Sumber