Kamis, 5 Desember 2024 – 22:48 WIB
Jakarta – Telah lahir tiga spesies baru di beberapa unit usaha Taman Safari Indonesia. Anak pertama yang lahir di Jakarta Aquarium and Safari (JAQS) adalah dua bayi penguin Humboldt (Spheniscus humboldti).
Baca juga:
Fotografer dari seluruh dunia telah mengabadikan pesona satwa liar di Taman Safari Indonesia
Bayi penguin jantan ini diberi nama Flip and Flop melalui kontes Instagram dengan ratusan peserta. Saat ini terdapat 8 penguin Humboldt yang tinggal di JAQS. Yuk scroll untuk mengetahui detail selengkapnya!
Berasal dari pesisir Pasifik Peru dan Chile, penguin Humboldt memberikan pengalaman menghibur bagi pengunjung, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan hewan langka seperti penguin yang populasinya semakin terancam.
Baca juga:
Prabowo Minta Pejabat Jaga Nama Baik: Macan Mati Beri Jalan
Solo Safari adalah tempat kedua lahirnya bayi menakjubkan Aligis Gibbon atau Ungko Gibbon (Hylobates agilis). Bayi owa ini lahir dari pasangan Galih dan Shinta. Bayi jantan bernama Ron ini menambah jumlah anak siamang di Solo Safari menjadi 6 ekor.
Baca juga:
Harimau ‘manis’ Kebun Binatang Medan, Bobby Nasution, mati: sudah tua
Ron lahir sehat dan bisa dilihat langsung oleh pengunjung. Kehadiran Ron menjadi tonggak sejarah upaya konservasi spesies yang terancam akibat hilangnya habitat akibat perburuan dan penggundulan hutan ini. Ron sekarang berusia 3 bulan.
Selain itu, Grand Taman Safari merayakan kedatangan keluarga baru pasangan Harimau Benggala Prigen (Panthera tigris), Kayla dan Angie. Dua anak harimau jantan bernama Bima dan Bisma lahir pada 24 September 2024.
Saat ini kedua anak harimau tersebut masih dalam perawatan intensif tim resusitasi dan konservasi. Dengan kelahiran ini, Taman Safari kini melindungi total 17 harimau Bengal, memperkuat peran penting lembaga tersebut dalam melestarikan spesies yang memiliki status rentan di alam liar.
“Kelahiran spesies ini merupakan indikasi jelas keberhasilan program pemuliaan dan konservasi kami. “Kami berupaya memberikan yang terbaik untuk menyelamatkan hewan langka, menjaga kesejahteraannya, dan menyediakan keragaman genetik yang dibutuhkan ekosistem global,” kata Alexander Zulkarnain, SVP Pemasaran Taman Safari Indonesia, 5 Desember 2024 dalam keterangannya, Kamis.
Halaman selanjutnya
Saat ini kedua anak harimau tersebut masih dalam perawatan intensif tim resusitasi dan konservasi. Dengan kelahiran ini, Taman Safari kini melindungi total 17 harimau Bengal, memperkuat peran penting lembaga tersebut dalam melestarikan spesies yang memiliki status rentan di alam liar.