Tampil di Popopo, Founder G-Nesia Diah Warih: Pengalaman yang menarik, tidak menyangka

Kamis, 5 Desember 2024 – 23:37 WIB

Jakarta – Diah Warih Anjari, pendiri Organisasi Komunitas (ormas) G-Nesia muncul di majalah populer Korea Selatan Popopo (Menghubungkan Orang dengan Potensi dan Kemungkinan) terbitan Oktober 2024.

Baca juga:

Strategi Bank of Korea untuk mengurangi gejolak pasar setelah pencabutan darurat militer

Diah yang merupakan pendiri Yayasan Diwa mengatakan: Majalah busuk Artikel ini mengkaji kiprahnya mulai dari filantropi sosial di Diwa Foundation hingga organisasi akar rumput G-Nesia.

Pada Pilpres 2024, G-Nesia berkampanye ke luar negeri untuk calon presiden Prabowo Subianto. Diketahui, kegiatan Diwa Foundation dan G-Nesia menarik perhatian mereka, kata Diah dalam keterangannya, Kamis, 5 Desember 2024.

Baca juga:

Menteri Pertahanan Korea Selatan telah mengundurkan diri karena keadaan darurat militer

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum G-Nesia Diah Warih Anjari

Diah tak menyangka bisa masuk dalam majalah tersebut Busuk Tersebar di sejumlah negara besar di Asia, Eropa dan Amerika.

Baca juga:

Saham Asia menguat di tengah gejolak politik global

“Ini merupakan pengalaman yang sangat menarik bagi saya. “Saya tidak menyangka Diah Warih Anjari bisa mencuri perhatian majalah internasional seperti ini,” ujarnya.

Bertemu dengan editor Majalah busukMenurut Diah, hal itu tidak direncanakan sebelumnya. Pertama, ia bertemu dengan rekannya dari Korea Selatan bernama Cathy Lee, seorang tokoh masyarakat di bidang organisasi bisnis dan perdagangan.

Pertemuan dengan Kathie Lee menjadi sorotan khusus Majalah busuk. Sebelumnya, majalah tersebut rutin memantau aktivitas Diah melalui sejumlah platform media sosial.

Kemudian terjalinlah hubungan antara Diah dan Majalah busukdiwawancarai dan akhirnya tampil di majalah kelas dunia ini. “Majalah ini sangat menarik karena banyak tokoh perempuan dari negara lain yang banyak menginspirasi,” ujarnya.

Ia menambahkan: “Ternyata banyak sekali wanita dengan individualitas dan kemampuan luar biasa, dan saya bangga menjadi salah satu sosok yang masuk dalam majalah ini.”

Meski menjadi perempuan pertama di Indonesia yang diliput majalah, Diah tak banyak beralasan. Ia terus berkarya dalam berbagai hal di Indonesia, mulai dari bisnis, filantropi sosial, dan politik.

“Walaupun saya tidak sempat kuliah, saya tidak minder jika berhadapan dengan siapa pun. “Karena pengalaman dan praktek langsung seringkali menentukan kesuksesan seseorang.

Melalui Yayasan Diwa dan G-Nesia, ia terus berkontribusi kepada masyarakat, menurut Wanita Solo yang sebelumnya aktif di Pilkada Solo.

“Khusus di bidang politik, kami menunjukkan dukungan langsung saya terhadap perjuangan demokrasi, pemilihan kepala daerah dan gubernur yang akan dilaksanakan pada November 2024,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Lalu terjadi perbincangan antara Diah dan majalah Popopo, dia diwawancarai hingga akhirnya tampil di majalah kelas dunia ini. “Majalah ini sangat menarik karena banyak tokoh perempuan dari negara lain yang banyak menginspirasi,” ujarnya.

Halaman selanjutnya



Sumber