Tokoh Usman Ali Salman adalah tokoh yang tertawa paling keras saat Gus Miftah menghina penjual es teh

Kamis, 5 Desember 2024 – 08:15 WIB

Magelang, VIVA – Gus Miftakh lah yang tertawa paling keras saat menghina penjual es teh Sunhaji. Gambar pria berjas hitam mendapat kecaman dari pengguna media sosial.

Baca juga:

Terpopuler: Gaya berkendara mobil mewah Gus Miftah, bentrok Avanza dan Xpander

Momen Miftah menghina Sunhaji terjadi pada Rabu, 20 November 2024, saat acara pengajian di Lapangan Dr. Soepardi, Kabupaten Magelang, Kecamatan Mungkid, Jawa Tengah.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat Miftah melontarkan kata-kata kasar kepada Sunhaji yang sedang berjualan es teh.

Baca juga:

10 Selebriti yang Bilang Gus Miftah Mengutuk Penjual Es Teh Kenapa Jawaban Daddy Corbusier?

Baca juga:

Viral Video Prabowo Subianto Sebut Lebih Hormati PKL Usai Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh

Usai perkataan Miftoh, terdengar gelak tawa para tokoh agama yang duduk di atas panggung. Salah satu ulama yang paling tertawa terbahak-bahak adalah Usman Ali Salman.

Usman Ali saat ini sedang duduk di sisi kanan Miftah. Saking kerasnya, tawa Usman Ali terdengar melalui pengeras suara yang dipegang Dubes Presiden.

Informasi dihimpun dari berbagai sumber pada Kamis 5 Desember 2024 Usman Ali Salman API merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Huda, Dusun Nepak, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pria kelahiran Gondosari, Dusun Gedongan, 5 Juli 1975 ini merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Magelang, Jawa Tengah.

Osman disebut-sebut pernah bersekolah di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.

Sedang diawasi VIVAReview Google Maps Usman Ali tentang API Pondok Pesantren Al-Huda melimpah dengan rating bintang satu. Bahkan, banyak orang tua santri yang mengaku punya pengalaman buruk dalam menitipkan anaknya di pesantren.

“Anak saya tidak merasa nyaman. tapi tidak ingin rapor sekolah diserahkan. Jadi, di sekolah baru, kamu harus memulainya lagi. tidak profesional” tulis salah satu wali murid.

Orang tua yang ingin tinggal di sini. Silakan tanyakan kepada orang yang melakukannya terlebih dahulu. Daripada kesal. Dan kasihanilah anakmu. Carilah pondok lain, – kata orang tua siswa lainnya.

“Guru dan pengurus sangat tidak memadai dalam melayani orang tua yang membutuhkan berkas penting ketika tutup jam 11. Ada salah satu guru atau guru yang disapa, tidak dijawab dan dipukul,kata wali murid itu.

Halaman selanjutnya

Pria kelahiran Gondosari, Dusun Gedongan, 5 Juli 1975 ini merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Magelang, Jawa Tengah.



Sumber