Pemuda asal Jombang tenggelam di sungai saat menyelamatkan bibit padi

Sabtu, 7 Desember 2024 – 16:42 WIB

Jombang, VIVA – Dedi Tegu Harianto (26 tahun), warga Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, tenggelam di sungai saat mencoba menyelamatkan bibit padi yang terbawa arus sungai saat banjir.

Baca juga:

ABK Maryadi yang hilang ditemukan mengambang di Muara Angke

Calon istrinya Dedi dan Cindy (18) tenggelam di Sungai Awur Vatudakon saat berusaha menyelamatkan bibit padi mereka. Untungnya Cindy diselamatkan oleh ayah Dedi.

Namun nasib malang menimpa Dedi. Ia terseret arus sungai Avur Vatudakon yang meluap akibat hujan deras. Dedi akhirnya dinyatakan hilang dan kini tengah dicari tim BPBD Kabupaten Jombang.

Baca juga:

Melihat tongkang tersangkut di sungai CBL Bekasi, alasannya ditentukan

Gambar tim SAR sedang mencari warga yang tenggelam. (Foto ilustrasi).

Kepala Dusun (Kasun) Watudakon Arif Budi Aji mengatakan, kecelakaan yang menimpa Dedi berawal dari tiga orang yakni ayah Dedi, Dedi dan Cindy. Mereka bertiga berangkat ke sawah untuk menyelamatkan benih padi yang tersapu banjir.

Baca juga:

Seorang bocah lelaki di Tangerang ditemukan tewas di selokan

“Awalnya pihak keluarga pergi ke sawah untuk menyelamatkan bibit padi. ​​Jadi mereka terjun ke sawah yang terendam banjir. Arusnya deras hingga korban Dedi dan Cindy hanyut. Cindy berhasil diselamatkan oleh ayah Dedi, namun Dedi meninggal tidak menyelamatkan diri,” kata Arif pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan pengakuan Cindy, tangan korban sempat terlihat sebelum akhirnya menghilang dan tenggelam terbawa arus Sungai Avur Vatudakon.

“Jadi saat dia menyelamatkan Cindy, tangan Dedi masih terlihat. selamat,” katanya. dikatakan.

Kemudian ayah korban menyelamatkan dan mencoba mencari, namun tidak dapat ditemukan. Pasalnya, ketinggian air di lokasi kejadian mencapai 9 meter dan air menggenangi persawahan warga.

“Kejadian tersebut dilaporkan sekitar pukul 07.15 WIB. Informasi korban tenggelam kemudian disampaikan ke pihak pemerintah desa dan diteruskan ke Polsek Kesamben,” ujarnya.

Sementara itu, Pengurus Harian (Plh) BPBD Jombang Wiku F Diaz mengatakan, proses pencarian korban dilakukan dengan mengerahkan tim BPBD Jombang.

“Maka kami turunkan tim dan menyisir kawasan tersebut, melakukan pemetaan dan survei kawasan dengan alat yang telah disediakan. Fokus pencarian adalah radius titik dimana korban dilaporkan hilang,” kata Wiku.

Diakuinya pula, tim sempat kesulitan dalam proses pencarian karena banyak dahan pohon di sekitar lokasi. Apalagi arus sungai yang begitu deras masih menghambat pencarian.

“Kami akan terus melakukan pencarian. Jika ada bantuan dari Basarnas, kami akan menambah tim tambahan di lokasi pencarian,” ujarnya.

Halaman berikutnya

Kemudian ayah korban menyelamatkan dan mencoba mencari, namun tidak dapat ditemukan. Pasalnya, ketinggian air di lokasi kejadian mencapai 9 meter dan air menggenangi persawahan warga.

Halaman berikutnya



Sumber