Bank Indonesia akan kembali mempertahankan suku bunga referensi sebesar 6 persen, komentar di sini

Rabu, 18 Desember 2024 – 14:43 WIB

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 6 persen. Hal ini diputuskan dalam rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Desember 2024.

Baca juga:

Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6 persen

“Pada Rapat Direksi Bank Indonesia yang diselenggarakan pada 17-18 Desember 2024, diambil keputusan untuk mempertahankan BI-rate pada level 6 persen,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio dalam konferensi pers yang digelar di kantornya. pada hari Rabu, 18 Desember 2024. pada konferensi tersebut.

Perry mengatakan suku bunga deposito akan tetap di angka 5,25 persen dan tidak ada kenaikan suku bunga acuan. Sedangkan suku bunga pinjaman sebesar 6,75 persen.

Baca juga:

Pilihan Komisi Pemberantasan Korupsi Panggil Dirut Bank Indonesia Terkait Dugaan Kasus Korupsi CSR

Manajer Bank Indonesia Perry Warjio

Ia mencatat, keputusan mempertahankan BI rate sebesar 6 persen sejalan dengan sikap kebijakan moneter untuk memastikan pemerintah tetap terkendali inflasi sebesar 2,5 ± 1 persen pada tahun 2024 dan 2025. Kemudian mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga:

Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kasus dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia.

“Fokus kebijakan moneter adalah menstabilkan rupee terhadap dampak meningkatnya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan AS dan meningkatnya ketegangan politik di berbagai kawasan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Teuku Riefki, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan FEB UI dari Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Sosial (LPEM), memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate pada angka 6 persen.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Foto:

  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Riefki mengatakan, mempertahankan suku bunga penting dilakukan mengingat rupee sedang mengalami tekanan depresiasi. Ia menilai jika suku bunga diturunkan akan membuat nilai tukar rupee terpuruk.

“Meskipun ada ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga acuannya, namun rupee berada dalam tekanan depresiasi yang signifikan dan penurunan suku bunga dapat menambah tekanan tersebut,” kata Riefki dalam laporannya, Rabu, 18 Desember 2024.

Oleh karena itu, kami berpandangan sebaiknya BI mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,00 persen pada rapat Dewan Direksi bulan Desember tahun ini, lanjutnya.

Halaman berikutnya

Sumber: VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Halaman berikutnya



Sumber