Kamis, 19 Desember 2024 – 00:37 WIB
Moskow, VIVA – Kementerian Luar Negeri Rusia yakin bahwa semua yang terlibat dalam pembunuhan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan radiologi, kimia dan biologi Angkatan Bersenjata Rusia, akan dihukum.
Baca juga:
Peran Brigadir AK dalam pembunuhan warga di Kalimantan Tengah terungkap
“Kami yakin seluruh penyelenggara dan pelaku pembunuhan Igor Kirillov, siapa pun dan di mana pun mereka berada, akan ditemukan dan dihukum,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Rabu, Desember. 18, 2024. pada konferensi pers yang diadakan pada
Zakharova juga mengatakan, “Kepada semua pengamat rezim Kiev, kepada semua kalangan yang membenci Rusia, kami sebagai negara dan masyarakat dapat mengatakan: Anda tidak membuat kami takut. Kami membela kebenaran.”
Baca juga:
Pasukan gila Rusia membakar wajah tentara Korea Utara untuk menghilangkan barang bukti.
Zakharova menuduh “kamp Anglo-Saxon” sebagai penerima manfaat utama dari serangan teroris mematikan di Moskow.
Baca juga:
Kesal karena disebut anak haram, seorang pria membunuh tetangganya di Asakhan
Ia juga mengatakan bahwa rezim Kiev hanya berfungsi sebagai “alat”.
Rusia akan membahas pembunuhan tersebut pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada 20 Desember, kata Zakharova.
Kirillov dan ajudannya tewas dalam ledakan di Moskow pada Selasa pagi, Komite Investigasi Rusia melaporkan.
Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat dinas keamanan Ukraina SBU Waktu New York Ukraina memang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Badan keamanan negara Rusia, FSB, mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah menangkap seorang warga negara Uzbekistan berusia 29 tahun karena dicurigai melakukan pemboman dan peledakan jarak jauh.
Tersangka mengatakan kepada penyelidik Rusia bahwa Ukraina menawarinya hadiah sebesar 100.000 dolar AS (sekitar 1,6 miliar rupiah) dan berjanji akan membuka jalan bagi kewarganegaraan di Uni Eropa. (semut)
Halaman berikutnya
Rusia akan membahas pembunuhan tersebut pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada 20 Desember, kata Zakharova.