Rabu, 18 Desember 2024 – 16:02 WIB
Jakarta – Indonesia resmi menjadi negara kedua di dunia yang menerapkan Women Entrepreneurs (WE) Finance Code. Program ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan akses pembiayaan bagi perempuan pengusaha, khususnya di sektor UKM.
Baca juga:
Menurut Shopee, penjualan produk UMKM merek lokal meningkat 7 kali lipat
Hal ini merupakan komitmen pemerintah yang sebelumnya telah dikemukakan pada pertemuan tahunan Grup Bank Dunia – IMF di Marrakesh, Maroko pada Oktober 2023.
WE Finance Code didukung oleh Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB) untuk menciptakan standar guna mendukung bisnis yang dimiliki atau dipimpin oleh perempuan. Program ini dirancang untuk meningkatkan akses inklusif terhadap keuangan.
Baca juga:
Dukung UMKM naik kelas, Pegadaian PSKC gandeng Cimahi
Tahap awal implementasi ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh lembaga jasa keuangan dan asosiasi perempuan pengusaha. Sejumlah institusi turut serta dalam penandatanganan ini antara lain BCA, BTPN Syariah, BJB, Nobu Bank, Amartha, dan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Baca juga:
Dengan mengenakan PPN sebesar 12 persen atas barang dan jasa mewah, pemerintah memastikan keadilan dan kepentingan masyarakat terlindungi
Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan di bawah Kementerian Keuangan, menekankan pentingnya kontribusi perempuan terhadap perekonomian nasional. “Partisipasi ekonomi perempuan pengusaha yang memiliki atau mengelola usaha kecil dan menengah sangat besar dan berpotensi lebih besar lagi melalui pemberian dukungan dan bantuan yang tepat, salah satunya adalah WE Finance Code,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. siaran pers. rilis, Rabu 18 Desember 2024.
Selain itu, Wendy Teleki, ketua Women Entrepreneurs Funding Initiative (WE-Fi) juga mengucapkan terima kasih atas inisiatif tersebut. “Indonesia merupakan salah satu pionir dalam peluncuran WE Financial Code dan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan setelah penandatanganan komitmen tersebut,” ujarnya.
Salah satu pilar utama Kode Keuangan WE adalah pengumpulan Data Terpilah Gender (SDD). Informasi ini penting untuk memantau perkembangan usaha kecil dan menengah perempuan dan sebagai dasar pengambilan kebijakan baru.
Direktur ITB Indonesia Amer Bukvich menekankan pentingnya kerja sama dalam program ini. “Kedepannya, IDB dan ADB akan terus bekerja sama untuk mendorong banyak lembaga lain menandatangani WE Finance Code dan mengembangkan kapasitas pengusaha perempuan melalui bantuan teknis untuk mencapai efisiensi ekonomi yang lebih besar,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Azizah, selaku Wakil Menteri Bidang Kewirausahaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, dan Ilmu Pengetahuan menjelaskan bahwa akses keuangan masih sulit bagi perempuan KIB. “Komitmen badan usaha sektor keuangan terhadap WE Finance Code diharapkan dapat menciptakan pembiayaan yang lebih inklusif,” ujarnya.
Halaman berikutnya
Salah satu pilar utama Kode Keuangan WE adalah pengumpulan Data Terpilah Gender (SDD). Informasi ini penting untuk memantau perkembangan usaha kecil dan menengah perempuan dan sebagai dasar pengambilan kebijakan baru.