Kamis, 19 Desember 2024 – 10:33 WIB
Jakarta – Kabar duka datang dari dokter sekaligus influencer kesehatan Azmi Fadhlih. dr Azmi Fadhlih meninggal dunia pada Senin, 16 Desember 2024 di Bali.
Baca juga:
Di India, seorang pria meninggal setelah mengikuti ritual aneh dan menelan ayam hidup
Pihak keluarga mengumumkan mendiang Azmi Fadhlih meninggal dunia karena pecah pembuluh darah. Almarhum Azmi Fadhlih yang disebut-sebut sebagai istri Lurie mengeluh sakit kepala parah dan mengonsumsi obat pereda nyeri. Gulung lagi, oke?
Sempat mereda, namun tak lama kemudian Azmi Fadhlih kembali mengalami sakit kepala parah dan langsung pingsan.
Baca juga:
Gempa berkekuatan 7,3 SR di Vanuatu, korban tewas mencapai 14 orang
Berdasarkan pengalaman mendiang Azmi Fadhli, apa penyebab pembuluh darah pecah? Berikut beberapa penyebab pecahnya pembuluh darah, mengutip beberapa sumber
Baca juga:
Paling Terkenal: Matthew Gilbert Terkesima dengan Pesona Nikita Mirzani, Penyebab Meninggalnya Dokter Azmi Fadhlih
1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang sering menyebabkan pembuluh darah pecah. Hal ini terjadi karena arteri merupakan pusat tekanan aliran darah, sehingga peningkatan tekanan darah mempengaruhi pembuluh darah tersebut.
Keadaan tekanan darah tinggi dalam jangka panjang ini dapat menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada arteri, sehingga dinding arteri menjadi kurang elastis sehingga membatasi aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini juga bisa memicu aneurisma yang sewaktu-waktu bisa pecah.
2. Aneurisma
Aneurisma merupakan salah satu penyebab pecahnya pembuluh darah di kepala, terutama di otak. Aneurisma adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah membengkak akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Jika sudah parah, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan pendarahan hebat yang memberi tekanan pada jaringan otak, sehingga bisa menyebabkan stroke hemoragik.
3. Cedera
Cedera atau trauma fisik bisa menjadi pemicu langsung pecahnya pembuluh darah. Pukulan keras, kecelakaan atau cedera lainnya dapat merusak integritas fisik pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan keretakan atau retakan pada dinding pembuluh darah.
Dalam hal ini, ukuran dan tingkat keparahan cedera sangat mempengaruhi risiko pecahnya pembuluh darah. Dalam kasus yang ekstrim, seperti cedera kepala yang parah, pembuluh darah di otak dapat terpengaruh sehingga menyebabkan pendarahan internal yang dapat mengancam nyawa.
4. Plak pada pembuluh darah
Plak terbentuk oleh penumpukan lemak, kolesterol dan kotoran. Proses ini disebut aterosklerosis dan dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan kerusakan pada dinding pembuluh darah.
Plak ini dapat menggerogoti dan merusak dinding pembuluh darah. Selain itu, pecahan plak sendiri dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga dapat memicu reaksi peradangan dan menyebabkan pembentukan bekuan darah, sehingga menghambat aliran darah normal dan dapat menyebabkan penyakit serius seperti serangan jantung atau stroke.
5. Radang pembuluh darah
Peradangan pada pembuluh darah dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko kerapuhan. Proses peradangan, terutama bila peradangan mengenai pembuluh darah kecil atau kapiler, dapat menipiskan dinding pembuluh darah dan menyebabkan pecah. Vaskulitis bisa bersifat sistemik, melibatkan beberapa organ dalam tubuh atau terlokalisasi di suatu area.
Halaman berikutnya
Keadaan tekanan darah tinggi dalam jangka panjang ini dapat menyebabkan penyempitan dan kerusakan pada arteri, sehingga dinding arteri menjadi kurang elastis sehingga membatasi aliran darah ke otot jantung. Kondisi ini juga bisa memicu aneurisma yang sewaktu-waktu bisa pecah.