Ganjar menyebut pemecatan Jokowi dari kader PDIP merupakan bukti konsistensi Megawati

Jumat, 20 Desember 2024 – 05:38 WIB

Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranovo angkat bicara soal pemecatan Joko Widodo, Presiden ke-7 RI, dari partai berlambang kepala banteng itu. Ganjar mengatakan, pemecatan itu merupakan bentuk konsistensi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca juga:

Megawati curiga ada upaya “menumbangkan” PDIP di hadapan Kongres, perintahkan gugus tugas teguran dulu

Ganjar menjelaskan, keputusan memecat Jokowi sudah menjadi pertimbangan Megawati. Khususnya pemilihan waktu pemberhentian yang dilakukan setelah Jokowi tak menjabat sebagai Presiden RI.

“Semua sudah diperhitungkan. Bu Mega, beliau orangnya sangat konsisten. Makanya beliau pernah bilang, ‘Kita dukung sampai selesai’,” kata Ganjar, Kamis, 19 Desember 2024 di UGM.

Baca juga:

Juru Bicara KPK Yasonna Harun mengatakan, jika mengetahui keberadaan Masiku, sebaiknya laporkan ke penyidik.

Makanya dia selesai dulu. Baru setelah itu diambil tindakan (membubarkan PDI Perjuangan),” sambung Ganjar.

Pemecatan Jokowi, mantan gubernur Jawa Tengah selama dua periode, setelah tidak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, juga dipandang sebagai bentuk penghormatan Megawati terhadap pemerintahan saat itu.

Baca juga:

Jokowi ke Temanggung ketemu Petani Kopi, minta kualitasnya dijaga

“Ini adalah pujian beliau (Megawati). Beliau 100 persen mendukung pemerintahan Jokowi,” kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, jika pemecatan terjadi saat Jokowi masih menjabat presiden, maka masyarakat akan menilai Megawati tidak konsisten dalam pernyataan dukungannya terhadap pemerintahan Jokowi hingga usai.

“Kalau dia dipecat di tengah jalan, mumpung dia masih berkuasa, mungkin masyarakat akan memaknai berbeda. Mungkin masyarakat akan bilang tidak konsisten,” jelas Ganjar.

“Bu Mega menunjukkan konsistensi. Itu sebuah penghormatan untuk beliau,” pungkas mantan capres yang diusung PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 itu.

Halaman selanjutnya

“Kalau dia dipecat di tengah jalan, mumpung dia masih berkuasa, mungkin masyarakat akan memaknai berbeda. Mungkin masyarakat akan bilang tidak konsisten,” jelas Ganjar.



Sumber