Menteri Koordinator Pangan Zulhas optimistis impor gula akan terhenti pada tahun depan

Kamis, 19 Desember 2024 – 22:12 WIB

Kasihan VIVA – Menteri Koordinator Pangan (Menko) Zulkifli Hasan optimistis rencana penghentian impor gula dan sejumlah barang lainnya hingga tahun 2025 akan terlaksana seiring dengan peningkatan produksi dalam negeri.

Baca juga:

Penyerapan tanaman tembakau tergerus dengan pengaturan ini.

“Saya berharap tahun depan kita tidak membawa gula, garam konsumsi, beras, atau jagung,” kata Zulhas, sapaan akrabnya usai meninjau salah satu perkebunan tebu di Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Provinsi Malang. , Jawa Timur. Kamis, 19 Desember 2024.

Zulhas menjelaskan, total produksi gula dalam negeri yang dibutuhkan untuk menerapkan kebijakan penghentian impor gula harus mencapai 3,1 juta ton per tahun. Sedangkan produksi gula nasional pada tahun 2024 sebesar 2,4 juta ton atau meningkat 200.000 ton dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 2,2 juta ton.

Baca juga:

250.000 petani tebu berjanji memerangi kecanduan narkoba, kata Kepala BNN: menurut Presiden Astasi

Ia mencatat, volume produksi gula diperkirakan akan kembali meningkat pada tahun 2025 dan mencapai 2,6-2,7 juta ton.

“Tahun depan perkiraannya 2,6 juta ton, tapi saya yakin jumlahnya bisa mencapai 2,7 juta ton. Kebutuhan negara 3,1 juta ton, tapi kita masih punya cadangan, Insya Allah cukup,” dia dikatakan. – katanya.

Baca juga:

Potret Zumi Zola Prosesi Bahagia Bersama Putri Zulhos di Masjid Nabawi Madinah

Pemerintah, kata dia, akan terus memperkuat penerapan langkah-langkah strategis bersama pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi untuk memaksimalkan produksi gula yang tersedia, antara lain.

“Tentu ada opsi untuk membuka lahan (perkebunan) baru, ini masih kita diskusikan dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Zulhas berharap kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu, termasuk yang ada di Kabupaten Malang.

“Masyarakat sudah bekerja keras, jangan sampai menanam dan merugi. Kalau sudah tanam tebu, beli, harganya bagus, perlu untung,” ujarnya.

Sementara itu, Pejabat Pabrik PG Krebet Baru Akbar Broto Kusumo menegaskan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah menerapkan kebijakan penghentian impor gula dengan memperkuat kerja sama dengan petani Kabupaten Malang.

“Dukungan kami mempererat kerja sama dengan petani tebu karena bahan baku PG Krebet Baru 100 persen berasal dari petani lokal,” ujarnya.

Ia menambahkan, total jumlah tebu di wilayah Malang mencapai 3 juta ton.

“Dari total tersebut, 1,8 juta ton ditangani PG Krebet Baru, sedangkan sisanya masuk ke pabrik gula lainnya,” kata Akbar. (semut)

Halaman berikutnya

Zulhas berharap kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu, termasuk yang ada di Kabupaten Malang.



Sumber