Polisi memanggil seorang guru BP dan seorang wali kelas karena diduga melakukan penganiayaan terhadap siswa di sebuah SMA Negeri di Jakarta Selatan.

Kamis, 19 Desember 2024 – 16:53 WIB

Jakarta – Pemkot Jakarta Selatan berencana memanggil guru-guru dinas (BP) dari SMA Negeri di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bahkan, polisi juga memanggil wali kelas seorang siswa yang diduga di-bully oleh kakak kelasnya.

Baca juga:

Nama Agus kembali mencuat, kini seorang guru musik di Palembang melakukan perundungan terhadap murid-muridnya

Kemudian penyidik ​​mengatur somasi dari guru BP, wali kelas. Penyidik ​​merencanakannya, kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, kepada wartawan, Kamis, 19 Desember 2024.

AKP Nurma Dewi, Kabid Humas Metro Jakarta Selatan

Baca juga:

Lima penjahat yang melakukan intimidasi terhadap siswa di sebuah SMA Negeri di Jakarta Selatan telah dikeluarkan dari sekolah tersebut

Nurma mengatakan, polisi kini telah memeriksa tiga orang saksi yang diduga dianiaya oleh siswa SMA di salah satu SMA Negeri di Jakarta Selatan. Menurut dia, keterangan direktur yang dituduh melakukan pencabulan itu dijadikan sebagai saksi.

Oleh karena itu, kemarin penyidik ​​meminta keterangan kepada wartawan dan kemudian kepada korban, kepala sekolah salah satu SMA di wilayah metropolitan Jakarta Selatan, ”ujarnya.

Baca juga:

Polisi: Ibu memaafkan anaknya yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus

Sebelumnya, SMA Negeri di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menindak tegas lima pelaku kejahatan yang menganiaya atau melecehkan teman sekelasnya.

Sunaryo, kepala sekolah SMA Negeri di Jakarta Selatan, mengatakan lima siswanya dikeluarkan dari sekolahnya karena dicurigai melakukan perundungan.

Sedangkan lima terduga pelaku hooliganisme ini berinisial F alias C, A, B, M dan R. Lima siswa berada di kelas atas di sekolah mereka.

“Apa pun yang terjadi, kami tetap menerapkan tata tertib sekolah dan kami perintahkan untuk dipindahkan ke jurusan akademik lain,” kata Sunaryo kepada wartawan, Rabu, 18 Desember 2024 di Metro Jakarta Selatan.

Sunaryo menjelaskan, siswa dari lima SMA Negeri di Jakarta Selatan langsung dipindahkan ke sekolah lain mulai 20 Desember 2024 setelah dikeluarkan dari sekolah tersebut. Selain itu, pihak sekolah juga mengkomunikasikan informasi tersebut kepada setiap orang tua pelaku.

“Dalam piagam Mendikbud disebutkan akan dialihkan ke dinas pendidikan lain. Bisa PKBM. Kita telepon orang tua dan mereka sudah terima semuanya. (Dipindahkan) semester ganjil tanggal 20 setelah pembagian rapor, – jelas Sunaryo.

Halaman berikutnya

Sedangkan lima terduga pelaku hooliganisme ini berinisial F alias C, A, B, M dan R. Lima siswa berada di kelas atas di sekolah mereka.

Halaman berikutnya



Sumber